Abstract :
Teknologi informasi berkembang sangat pesat dan merasuk ke berbagai
bidang kehidupan salah satunya komunikasi. Budaya komunikasi tatap muka
mulai bergeser ke arah komunikasi global menggunakan CMC. Hal ini membuat
komunikasi menjadi lebih mudah, jarak dan waktu bukan lagi kendala yang
menghalangi komunikasi. Fenomena ini kemudian dimanfaatkan oleh pasangan
pacaran yang menjalani hubungan jarak jauh dalam mengelola komunikasi.
Penelitian ini menggunakan teori Social Presence didukung teori Media
Richness dengan konsep-konsep CMC, komunikasi antarpribadi dan hubungan
romantis. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif
yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
mewawancarai lima orang narasumber yang menjalani hubungan pacaran jarak
jauh serta observasi pada media-media yang digunakan untuk berkomunikasi
Penelitian ini menemukan bahwa frekuensi komunikasi dalam
pemanfaatan CMC merupakan hal yang penting dalam menopang hubungan jarak
jauh. Kemudian texting merupakan cara yang dipilih sebagai karakter pesan utama
dalam komunikasi jarak jauh dengan menggunakan emoticon atau foto sebagai
bahasa nonverbal yang mendukung. Kualitas komunikasi juga dapat diperlihatkan
dengan melihat delapan aturan utama pada hubungan romantis