Abstract :
Kematangan organ-organ seksual pada remaja, membawa pengaruh pada
munculnya dorongan seks yang kuat, serta keinginan untuk mendekati lawan
jenis. Namun, hal tersebut cenderung tidak diiringi dengan pengetahuan akan
pendidikan seks yang benar dan lengkap. Khususnya di Indonesia, pendidikan
seks di kalangan remaja sangatlah terbatas sumber informasinya dan tidak dapat
maksimal karena obrolan topik seks masih dianggap tabu.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi komunikasi
interpersonal orang tua dan remaja dalam pendidikan seksual. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode penelitian studi kasus serta
menggunakan teknik pengumpulan data wawancara mendalam (in-depth
interview) dan observasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi komunikasi interpersonal
yang masih harus ditingkatkan dalam keluarga adalah strategi ?keterbukaan?, dan
juga ?kesetaraan?.Dalam melakukan komunikasi interpersonal terkait masalah
seksual, orang tua sangat dipengaruhi dengan pengalaman-pengalaman (field of
experience) masa lalunya. Namun, pengalaman masa lalu tersebut dapat direspon
berbeda-beda oleh masing-masing orang tua. Ada keluarga yang masih
dipengaruhi pengalaman masa lalunya, yang menganggap obrolan tentang seks
tidak pantas dilakukan, tapi juga ada keluarga yang justru tidak mau anak mereka
mengalami pengalaman yang sama seperti mereka. Orang tua perlu meningkatkan
kompetensinya dan menambah wawasan terkait pendidikan seks, agar informasi
pendidikan seks yang diberikan kepada remaja dapat efektif.