Abstract :
Setiap perusahaan membutuhkan media komunikasi untuk berkomunikasi
dengan para pemangku kepentingannya. Media komunikasi menjadi salah satu cara
yang digunakan oleh Public Relations untuk meraih dan menjaga hubungan dengan
para pemangku kepentingannya. Diluar sifat pekerjaannya yang biasa diproyeksikan
berada diposisi strategis, ada kondisi dimana Public Relations merupakan bagian dari
operasional perusahaan dan mengerjakan hal-hal yang sifatnya rutin.
Model komunikasi Lasswell yang berbunyi who says what in which channel to
whom with what effect menjadi pedoman peneliti dalam membedah proses produksi
dan distribusi pesan yang diteliti dalam penelitian ini.
Di dalam penelitian ini, peneliti memakai paradigma post-positivisme dengan
pendekatan kualitatif melalui metode penelitian studi kasus.
Hasil penelitian yang di dapatkan peneliti menggambarkan bahwa di dalam
setiap pesan yang hendak dibuat dalam setiap media komunikasi membutuhkan
perencanaan yang matang serta makna yang disampaikan harus jelas dan sesuai
dengan kebutuhan target publik supaya pesan yang disampaikan lewat media
komunikasi tersebut dapat tersampaikan kepada target publik secara efektif. Proses
pendistribusian pun menjadi salah satu langkah krusial dimana setiap media
komunikasi memiliki target publik serta cara penyaluran yang berbeda-beda.
Sehingga diluar sifat pekerjaannya yang rutin dan terbatas, pekerjaan public relations
dalam membuat media komunikasi tetap dapat memberi kontribusi yang signifikan
dalam mengaktualisasikan perannya dan mendukung kegiatan sales&marketing suatu
perusahaan.