Abstract :
Pada era global yang terbuka ini, kerja sama antar negara merupakan hal
yang lazim. Indonesia pun turut serta dalam kerja sama yang terjadi di berbagai
sektor industri ini, salah satunya dengan mengizinkan perusahaan asing
membangun usahanya di Indonesia. Pada praktiknya, perusahaan asing di
Indonesia menempatkan kaum ekspatriat pada jajaran manajemen untuk
memastikan visi dan misi perusahaan induk mereka dapat dijalankan di Indonesia.
Di PT Bina Blog Indonesia selaku perusahaan asing yang menempatkan
kaum ekspatriat sebagai pemimpin perusahaan, terjadi hambatan-hambatan
komunikasi yang disebabkan oleh perbedaan budaya. Hambatan ini menghalangi
terjadinya komunikasi efektif. Padahal, komunikasi efektif sangat penting untuk
tercapainya tujuan perusahaan atau organisasi. Karena itu, baik kaum ekspatriat
maupun pekerja lokal melakukan strategi-strategi akomodasi komunikasi untuk
menghadapi hambatan komunikasi tersebut.
Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah komunikasi antar
budaya, elemen-elemen budaya, model komunikasi antar budaya Carley Dodd,
hambatan komunikasi, serta teori akomodasi komunikasi Howard Giles.
Metodologi penelitian yang digunakan adalah paradigma post-positivist,
pendekatan kualitatif, metode penelitian studi kasus, serta wawancara, observasi,
dan studi pustaka sebagai teknik pengumpulan data.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada situasi-situasi formal,
yakni berkaitan dengan keperluan kerja, pekerja lokal maupun asing
menggunakan strategi akomodasi konvergensi, sedangkan pada situasi-situasi
informal, pekerja-pekerja lokal menggunakan strategi akomodasi divergensi,
sekalipun atasan mereka berusaha untuk konvergen dengan pekerja lokalnya. Ini
menunjukkan bahwa pekerja-pekerja lokal menganggap atasannya sebagai
anggota kelompok yang kurang diinginkan dan menolak untuk menjalin hubungan
non-profesional dengan karyawannya.