DETAIL DOCUMENT
Manajemen konflik pasangan berbeda kewarganegaraan dalam mendidik anak (studi pada tiga pasangan suami istri)
Total View This Week0
Institusion
Universitas Multimedia Nusantara
Author
Andriani, Angela
Subject
303 Social Processes (Incl. Cultural Exchange, Conflict Resolution) 
Datestamp
2022-10-24 09:07:41 
Abstract :
Oleh pengaruh Globalisasi, pernikahan antarnegara pun meningkat. Pernikahan antarnegara melibatkan dua orang yang memiliki latarbelakang yang berbeda, terutama dalam hal mendidik anak, sehingga perlu dicari solusi untuk menetapkan budaya yang akan diwariskan kepada anak agar tidak terjadi kebingungan status dan identitas. Manajemen konflik antarbudaya pada pasangan berbeda kewarganegaraan dalam hal mendidik anak diteliti dengan menggunakan metode penelitian studi kasus dan pendekatan kualitatif. Dengan teknik pengumpulan data in-depth interview, penelitian ini mendeskripsikan proses manajemen konflik antarbudaya yang dilakukan oleh tiga pasangan berbeda kewarganegaraan sebagai key informan. Teknik analisis data yang digunakan adalah Miles dan Huberman di mana data dianalisis dengan tahap: 1)reduksi data, 2)display data, 3)penarikan kesimpulan. Manajemen konflik antarbudaya ini dibahas dengan menggunakan model Manajemen Konflik DeVito, Gaya Penyelesaian Konflik DeVito, model Komunikasi Antarbudaya Gudykunst dan Kim. Sedangkan untuk memperkaya penelitian ini, peneliti menggunakan konsep Komunikasi Antarbudaya, Dimensi Nilai Hofstede, Hambatan Komunikasi Antarbudaya, Hubungan Interpersonal, Keluarga dan Komunikasi, Konflik, dan Parenting. Penelitian ini memperoleh hasil bahwa pada pasangan berbeda kewarganegaraan, konflik dalam hal mendidik anak diselesaikan dengan cara berdiskusi, dengan langkah-langkah, yaitu define the conflict, examine possible solutions, test the solution, evaluate the solution, dan accept or reject the solution. Langkah ini dilakukan untuk mendapatkan solusi terbaik bagi anak. Untuk dapat mendiskusikan konflik yang terjadi, pasangan ini harus terbuka satu sama lain dan mau menerima perbedaan. Gaya yang biasa digunakan dalam menyelesaikan konflik adalah I lose, you win. 
Institution Info

Universitas Multimedia Nusantara