Abstract :
viii
ABSTRAK
Mitayani. 2010. Penggantian Satuan Lingual dalam Crita Cekak di Majalah
Panjebar Semangat. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa: Fakultas
Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Dra.
Endang Kurniati, M. Pd. Pembimbing II: Ermi Dyah Kurnia, S. S., M.
Hum.
Kata kunci: penggantian, bentuk, fungsi sintaksis
Penggantian merupakan proses kebahasaan yang memiliki banyak manfaat
tetapi jika penggunaannya tidak tepat dapat membuat ambigu. Oleh karena itu,
penelitian ini difokuskan pada penggantian satuan lingual dalam crita cekak di
majalah Panjebar Semangat, karena majalah tersebut merupakan media yang
penting dalam menyampaikan informasi. Permasalahan yang muncul adalah
bentuk-bentuk penggantian apa sajakah yang terdapat dalam crita cekak di
majalah Panjebar Semangat dan apa sajakah fungsi sintaksis konstituen terganti
dalam crita cekak di majalah Panjebar Semangat? Tujuan penelitian ini adalah
mendeskripsi bentuk-bentuk penggantian yang terdapat dalam crita cekak di
majalah Panjebar Semangat dan mendeskripsi fungsi sintaksis konstituen terganti
dalam crita cekak di majalah Panjebar Semangat.
Penelitian ini menggunakan pendekatan teoretis dan pendekatan
metodologis. Pendekatan teoretis yang digunakan adalah pendekatan
strukturalisme, sedangkan pendekatan metodologis menggunakan pendekatan
kualitatif dan pendekatan deskriptif. Data penelitian ini adalah kalimat-kalimat
atau penggalan wacana crita cekak di majalah Panjebar Semangat yang diduga
mengalami penggantian. Data dikumpulkan dengan menyimak wacana crita cekak
dalam majalah tersebut dan kemudian dicatat pada kartu data. Data yang diperoleh
dianalisis menggunakan metode agih. Adapun pemaparan hasil analisis
menggunakan metode informal.
Berdasar bentuknya, penggantian dalam crita cekak di majalah Panjebar
Semangat meliputi penggantian dengan konstituen senilai, penggantian dengan
pengulangan secara definit, penggantian dengan penominalan predikat, dan
penggantian dengan pemronominalan. Berdasar fungsi sintaktis konstituen
terganti, meliputi subjek sebagai konstituen terganti, predikat sebagai konstituen
terganti, objek sebagai konstituen terganti, pelengkap sebagai konstituen terganti.
Saran yang disampaikan dari penelitian ini, yaitu diharapkan adanya
penelitian lanjutan tentang penggantian karena selama ini masih jarang penelitian
yang memfokuskan pada penggantian. Selain itu, untuk para penulis diharapkan
lebih berhati-hati dalam menggunakan kata ganti, karena penggunaan kata ganti
yang tidak sesuai akan menimbulkan makna ambigu.