DETAIL DOCUMENT
Pembelajaran tari Untuk Penyandang Tuna Grahita Ringan Pada Kegiatan Ekstra Kurikuler Tari di SLB C Widya Bhakti Semarang
Total View This Week0
Institusion
Universitas Negeri Semarang
Author
Nina Saputri, 2502406025
Subject
NX Arts in general 
Datestamp
2015-04-25 04:14:46 
Abstract :
Pembelajaran tari bagi orang normal merupakan hal yang biasa. Namun, pembelajaran tari untuk anak yang menyandang tuna grahita ringan menjadi sebuah hal yang luar biasa. Pembelajaran tari di SLB memiliki tingkat kesulitan yang cukup tiggi apabila dibandingkan dengan pembelajaran tari disekolahsekolah biasa. Hal ini disebabkan karena siswa kurang maksimal dalam menangkap dan menghafal materi yang diberikan oleh siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembelajaran dalam kegiatan ekstra kurikuler tari di SLB C Widya Bhakti Semarang serta dampak-dampak yang diperoleh siswa setelah mengikuti kegiatan ekstra kurikuler tari. Manfaat bagi anak tuna grahita ringan dapat menambah pengalaman dalam bidang kesenian khususnya tari, dan dapat melatih keberanian dan kepercayaan diri siswa tuna grahita ringan melalui olah gerak. Subyek penelitian ini adalah anak tuna grahita ringan SLB C Widya Bhakti Semarang. Metode penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini dilakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data. Analisis data pada penelitian ini meliputi reduksi data, interpretasi data, penyajian data, serta penarikan simpulan atau verifikasi. Hasil penelitian ialah deskripsi proses pembelajaran tari pada kegiatan ekstra kurikuler tari di SLB C Widya Bhakti Semarang meliputi tujuan, materi atau bahan, metode, media dan evaluasi. Beberapa dampak yang muncul pada siswa tuna grahita ringan setelah mengikuti kegiatan ekstra kurikuler tari ialah (1) perubahan ranah afektif, kognitif dan psikomotorik, (2) perubahan psikologi siswa tuna grahita ringan, seperti siswa tuna grahita ringan yang awalnya pemarah menjadi lebih bisa mengendalikan emosinya serta siswa tuna grahita ringan yang tadinya pemalu menjadi lebih berani berkomunikasi dengan yang lain(3) perubahan kemampuan fisik siswa tuna grahita ringan, seperti siswa tuna grahita ringan yang takut untuk berjongkok karena pernah cidera di lututnya menjadi bisa untuk jongkok. Saran-saran perbaikan yang dapat penulis kemukakan ialah (1) lebih mengoptimalkan pada pembentukan ranah afektif dan psikomotorik, (2) sarana dan prasarana di SLB C Widya Bhakti hendaknya dilengkapi lagi seperti pembuatan ruangan praktek sendiri, (3) guru dapat meningkatkan antusias siswa untuk ikut dalam kegiatan ekstra kurikuler tari dengan cara belajar di luar lingkungan sekolah (sanggar atau di tempat- tempat kesenian yang lain), (4) guru menghindar ipenggunaan metode penugasan. 

File :
7362.pdf
Institution Info

Universitas Negeri Semarang