DETAIL DOCUMENT
(ABSTRAK.pdf)Analisis Cara Baca Kanji Pada Nama-Nama Prefektur Di Jepang
Total View This Week0
Institusion
Universitas Negeri Semarang
Author
Bening Tyas Rininta, 2352306012
Subject
PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania 
Datestamp
2011-11-30 03:51:38 
Abstract :
Huruf-huruf Jepang terdiri atas empat set huruf, yaitu hiragana, katakana, kanji dan romaji. Dari keempat huruf tersebut yang cukup rumit dan kompleks adalah huruf kanji. Salah satu kesulitan belajar kanji terletak pada cara baca kanji yang memiliki dua cara baca, yaitu onyomi dan kunyomi. Dalam membaca kanji, berhubungan dengan jûbakoyomi, yutôyomi, rendaku dan sokuon. Jûbakoyomi adalah cara baca karakter kanji yang karakter pertamanya dibaca sesuai dengan onyomi dan karakter kedua dibaca sesuai dengan cara baca kunyomi. Sebaliknya, yutôyomi adalah cara baca kanji yang karakter pertamanya dibaca menurut kunyomi dan karakter yang kedua dibaca sesuai onyomi. Rendaku adalah perubahan bunyi dari yang tidak disuarakan menjadi bunyi yang disuarakan. Sokuon adalah konsonan rangkap. Huruf kanji merupakan salah satu huruf yang sulit bagi para pembelajar bahasa Jepang tingkat pemula. Untuk mempermudah pemahaman mengenai cara baca kanji, penulis menggunakan nama-nama prefektur Jepang sebagai media penelitian. Hal ini didasarkan pada banyaknya ketidakkonsistenan cara baca kanji yang terdapat pada nama-nama prefektur di Jepang. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana cara baca kanji yang terdapat pada nama-nama prefektur di Jepang? Berkaitan dengan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mempermudah pemahaman tentang cara baca kanji yang terdapat pada nama-nama prefektur di Jepang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu mendeskripsikan atau memberikan penjelasan-penjelasan tentang mengenai cara baca kanji yang terdapat pada nama-nama prefektur di Jepang. Simpulan dari penelitian ini adalah dari keseluruhan 46 prefektur, ada empat prefektur yang sesuai dengan kaidah jûbakoyomi tetapi, tidak ada prefektur yang sesuai dengan kaidah yutôyomi. Prefektur yang sesuai dengan kaidah rendaku terdapat sembilan prefektur dan yang sesuai dengan kaidah sokuon ada dua prefektur. Serta ada sembilan prefektur yang tidak sesuai dengan jûbakoyomi, yutôyomi, rendaku dan sokuon.  
Institution Info

Universitas Negeri Semarang