DETAIL DOCUMENT
(ABSTRAK) STRUKTUR WACANA SMS DAN KARAKTERISTIK BAHASA SMS MAHASISWA DAN DOSEN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA PRANCIS JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ASING FAKULTAS BAHASA DAN SENI
Total View This Week0
Institusion
Universitas Negeri Semarang
Author
Ismun Nawaroh, 2350404019
Subject
P Philology. Linguistics 
Datestamp
2011-12-02 03:57:55 
Abstract :
SMS merupakan wacana tulis yang berfungsi sebagai media komunikasi yang memiliki karakter yang khas dan bentuk yang unik. Jika dilihat dari struktur wacana dan karakternya, SMS termasuk ragam bahasa familier atau ragam akrab. Dalam setiap penulisannya terdiri dari struktur yang lengkap ataupun hanya isi pesan pokoknya saja, serta bentuk bahasa yang bermacam-macam. Oleh karena itu, struktur wacana dan bentuk bahasa SMS Mahasiswa dan Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Prancis Jurusan Bahasa dan Sastra Asing sangat menarik untuk dikaji karena memiliki keunikan dan kekhasan dari wacana tulis lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis struktur wacana sms, kemudian mengidentifikasikan karakter sms antara penutur dan mitra tutur. Pendekatan metodologis yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Data sms yang digunakan sebagai sumber data diperoleh dari sms mahasiswa dan dosen program studi Pendidikan Bahasa dan Satra Prancis, Jurusan Bahasa dan Sastra Asing. Data yang diambil berjumlah 28 wacana sms. Metode yang digunakan adalah metode simak, yaitu menyimak penggunaan bahasa, yang di dalamnya terdapat teknik dasar sadap dan teknik lanjutan (1) simak libat cakap, (2) simak bebas libat cakap, teknik lanjutan (3) teknik rekam serta teknik lanjutan (4) teknik catat. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan, pertama, mahasiswa sebagai penutur baik perempuan ataupun laki-laki cenderung menggunakan struktur wacana yang lengkap mulai dari pembuka pesan, penutup pesan, permintaan maaf, perkenalan diri sampai pada pesan pokoknya. Sedangkan dosen sebagai mitra tutur dan penutur menyampaikan pembuka pesan dengan bahasa formal, menyebutkan nama mitra tutur dan hanya menyampaikan isi pesannya saja. Kedua, dosen sebagai penutur dan mitra tutur menggunakan bentuk bahasa yang lengkap tanpa adanya pemendekan atau penggantian istilah bahasa, hal ini dikarenakan dosen bermaksud menyampaikan pesan apa adanya dan menghindari tujuan yang keliru. Sedangkan mahasiswa sebagai penutur dan mitra tutur dalam mengirim sms menggunakan beragam bentuk pemendekan dengan urutan sebagai berikut syncope, apocope dan réticence de la plume, penggantian kata sesuai dengan pelafalannya.  

Institution Info

Universitas Negeri Semarang