Institusion
Universitas Negeri Semarang
Author
Kikin Purnama Sari , 2102406553
Subject
BJ Ethics
Datestamp
2015-04-25 07:52:54
Abstract :
Cangkriman sebagai salah satu warisan budaya, saat ini sudah banyak
ditinggalkan oleh penikmat karya sastra umumnya dan anak-anak pada
khususnya. Cangkriman merupakan jenis puisi Jawa yang mengandung teka-teki
dan perlu dipikirkan atau dijawab oleh pembaca atau pendengar. Bentuk
cangkriman dapat berupa tembang yang mempunyai fungsi dan makna tersamar.
Cangkriman bahasa Jawa biasanya terdapat dalam tembang pucung karena
tembang pucung bersifat riang dan jenaka, serta dengan nada lagu yang sangat
mudah untuk dihafalkan.
Permasalahan yang timbul dalam penelitian ini adalah bagaimana struktur
dan makna cangkriman bahasa Jawa pada tembang pucung, serta bagaimana
fungsi cangkriman dalam dunia pendidikan yang terdapat pada tembang pucung.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan struktur dan makna
cangkriman yang terdapat dalam tembang pucung, serta mengungkap fungsi
cangkriman dalam dunia pendidikan yang terdapat dalam tembang pucung.
Data dianalisis dengan menggunakan metode diskriptif kualitatif, karena
data yang dihasilkan berupa kalimat-kalimat bukan angka-angka, dan dengan
menggunakan pendekatan struktural. Sumber data yang diperoleh berupa data
primer dan data sekunder. Data primer adalah cangkriman pada tembang yang
ditemukan langsung atau masih dituturkan masyarakat Jawa, dan data sekunder
berupa cangkriman dalam tembang yang sudah dibukukan.
Hasil penelitian ini berupa struktur bunyi (rima akhir, rima sempurna, dan
rima tidak sempurna). Makna yang terdapat dalam cangkriman pada tembang
pucung tersebut adalah makna yang berkaitan dengan nilai-nilai pendidikan.
Pengkajian nilai-nilai pendidikan yang terkandung didalam cangkriman pada
tembang pucung adalah nilai pendidikan sosial, nilai pendidikan kemasyarakatan,
pendidikan gotong royong, pendidikan kerukunan bermasyarakat, pendidikan budi
pekerti, pendidikan taat hukum atau aturan, pendidikan persaingan sehat,
pendidikan berkeyakinan teguh dan tidak putus asa. Sedangkan fungsi cangkriman
pada tembang pucung adalah sebagai sarana hiburan, sarana pendidikan.
Bagi peneliti sastra berikutnya hendaknya dapat mengembangkan
penelitian lanjutan tentang cangkriman dalam tembang pucung dengan
menggunakan teori yang berbeda, sehingga dapat memberikan wawasan yang lain
bagi pembaca.