DETAIL DOCUMENT
Pergeseran Makna Tari Bedhaya Ketawang Di Keraton Surakarta Hadiningrat dari Tahun 1920-2005
Total View This Week0
Institusion
Universitas Negeri Semarang
Author
Tuti Hariyani, sejarah
Subject
DS Asia 
Datestamp
2015-04-25 04:15:42 
Abstract :
Pergeseran atau perubahan merupakan sesuatu yang selalu akan terjadi dalam setiap masyarakat. Tidak terkecuali Keraton Surakarta Hadiningrat. Seiring dengan perkembangan zaman, Keraton Surakarta tidak lagi memiliki kekuasaan dalam pemerintahan. Keraton Surakarta sebagai penerus negara Mataram yang pada zaman dulu menguasai perpolitikan di Nusantara, kini statusnya telah berubah menjadi salah satu wilayah NKRI dan hanya berfungsi sebagai tempat pengembangan kebudayaan. Berubahnya fungsi keraton membawa juga terhadap segala sesuatu yang ada di dalamnya termasuk tari Bedhaya Ketawang. Tari Bedhaya Ketawang merupakan hasil dari kebudayaan keraton Surakarta Hadiningrat. Tari Bedhaya Ketawang menceritakan kisah percintaan antara Susuhunan dengan Kanjeng Ratu Kidul. Tari Bedhaya Ketawang yang dulu merupakan lambang kebesaran Mataram, kini hanya sebagai warisan budaya yang keberadaannya harus dijaga kelestariannya. Berdasarkan uraian diatas, muncul permasalahan sebagai berikut: (1) Bagaimana latar belakang munculnya tari Bedhaya Ketawang di keraton Surakarta Hadiningrat? (2) Bagaimana pergeseran makna tari Bedhaya Ketawang di keraton Surakarta Hadiningrat dari tahun 1920-2005? (3) Bagaimana arti penting tari Bedhaya Ketawang bagi keraton Surakarta Hadiningrat? Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui latar belakang munculnya tari Bedhaya Ketawang di keraton Surakarta Hadiningrat, (2) untuk mengetahui pergeseran makna tari Bedhaya Ketawang di keraton Surakarta Hadiningrat dari tahun 1920-2005, (3) untuk mengetahui arti penting tari Bedhaya Ketawang di keraton Surakarta Hadiningrat. Dalam penelitian ini, penulis mengadakan penelitian di keraton Surakarta dan menyaksikan langsung tari Bedhaya Ketawang baik pada saat latihan maupun pementasannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah. Langkah-langkahnya meliputi heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Sedangkan tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka, wawancara dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tari Bedhaya Ketawang saat ini telah mengalami pergeseran makna. Pergeseran makna yang terjadi dalam tari Bedhaya Ketawang terjadi karena keraton yang mulai bersifat terbuka terhadap pengaruh dari luar. Pergeseran itu adalah pergeseran makna kebesaran, pergeseran makna kekhusukan dan pergeseran makna ritual. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tari Bedhaya Ketawang saat ini hanya berperan sebagai suatu rangkaian adat upacara keraton Surakarta Hadiningrat. Tari Bedhaya Ketawang hanya sebagai suatu warisan kebudayan yang harus selalu dilestarikan. 

File :
1970.pdf
Institution Info

Universitas Negeri Semarang