Institusion
Universitas Negeri Semarang
Author
Teguh Ari Suntoro , 3201407060
Subject
G Geography (General)
Datestamp
2015-04-25 07:58:56
Abstract :
Sistem pembelajaran dalam suatu Sekolah Kategori Mandiri (SKM) sudah
beragam. Salah satu diantaranya adalah sistem pembelajaran dengan moving class.
Dalam pelaksanaan moving class ternyata masih terdapat berbagai hambatanhambatan.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana pelaksanaan
moving class pada proses pembelajaran geografi; (2) Hambatan-hambatan
pelaksanaan moving class pada proses pembelajaran geografi. Berdasarkan
permasalahan tersebut tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui
pelaksanaan moving class pada proses pembelajaran geografi; (2) Untuk
mengetahui hambatan-hambatan pelaksanaan moving class pada pembelajaran
geografi.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS yang berjumlah 125
siswa, sampel dengan menggunakan proportional random sampling yang
berjumlah 32 siswa dan guru geografi berjumlah 3 orang. Variabel dalam
penelitian ini adalah (1) Pelaksanaan moving class; (2) Hambatan pelaksanaan
moving class. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara dan dokumentasi. Analisis data penelitian menggunakan deskripsi
kuantitatif.
Hasil penelitian ini adalah (1) Pelaksanaan movig class di SMA Negeri 1
Tunjungan: a. Kurikulum yang digunakan pada sekolah yang melaksanakan
moving class sudah baik dan sesuai (cukup optimal) dengan memiliki Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang mencerminkan kurikulum Sekolah
Kategori Mandiri, b. Karakteristik ruang kelas geografi masih seperti ruang kelas
geografi kelas biasa dimana belum mencerminkan nuansa-nuansa fenomena
geografi di kelas c. Sumber belajar kurang optimal karena jumlah peta dan globe
masih kurang sehingga tingkat penggunaannya juga kurang optimal, d. Media
belajar kurang optimal karena hanya terdapat LCD dan komputer di kelas
sehingga masih diperlukan media pembelajaran lainnya seperti OHP, Televisi
maupun VCD, e. Pengelolaan moving class sudah berjalan selama 5 tahun dengan
perpindahan kelas membawa tas dan adanya waktu jeda sekitar 5 sampai 10
menit. Setiap mata pelajaran sudah memiliki kelas dan sudah ditata sesuai dengan
karakteristiknya serta sarana dan prasarana yang ada sudah menunjang dalam
proses pembelajaran geografi. Guru diwajibkan untuk mengisi daftar hadir dan
menilai kemampuan siswa dengan menggunakan teknik penilaian afektif,
psikomotorik dan kognitif. Kemudian guru juga melaporkan hasil penilaian
kepada Biro Akademik supaya dapat diketahui tingkat kemampuan siswa selama
mengikuti sistem moving class; (2) Hambatan pelaksanaan moving class yang dialami oleh guru antara lain suasana pembelajaran tidak kondusif, ruang kelas
mata pelajaran masih ada yang kurang, pengelolaan pembelajaran masih kurang
karena guru sulit untuk mengatur dan mengendalikan suasana kelas,
ketidakhadiran guru sulit diantipasi karena tidak team teaching, penataan ruang
kelas masih seperti kelas biasa karena keterbatasan sarana dan prasarana di kelas.
Hambatan pelaksanaan moving class yang dialami oleh siswa antara lain interaksi
belajar sebanyak 25% siswa kelas XI IPS tidak terjalin karena siswa merasa
kecapekan dan kelelahan saat perpindahan kelas, pengkondisian kembali suasana
belajar tidak diberikan waktu untuk berpindah, keterlambatan siswa sebanyak
32,5% karena jarak kelas geografi cukup jauh, kebersihan kelas geografi masih
kurang terjaga sehingga perlu kesadaran dari siswa untuk membersihkannya,
biaya sekolah juga mempengaruhi belajar siswa karena harus membeli
perlengkapan untuk belajar, keamanan kelas saat perpindahan kelas tidak aman
karena banyak siswa yang sering kehilangan barang seperti perlengkapan menulis
bahkan ada juga yang kehilangan handphone, ketersediaan loker belum tersedia di
kelas geografi sehingga diperlukan loker untuk menaruh barang-barang siswa.
Saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah (1) Sekolah yang telah
menerapkan moving class untuk lebih menyelaraskan kurikulum agar sesuai
dengan rambu-rambu yang dikemukakan Direktorat Pembinaaan SMA; (2)
Kondisi kelas geografi masih membutuhkan pengadaan sarana dan prasarana
seperti jumlah globe, jumlah peta baik peta umum maupun peta khusus gambargambar
fenomena geografi dan diagram blog ; (3) Sebaiknya kelas geografi harus
mempunyai laboraturium tersendiri; (4) Dalam pelaksanaan moving class guru
diharuskan untuk mengatur jalannya proses pembelajaran di kelas geografi ; (5)
Dalam pelaksanaan moving class siswa harus dituntut untuk selalu disiplin dan
tepat waktu; (6) Pengadaan loker harus disediakan di kelas geografi agar siswa
dapat meletakkan tas di loker dan tidak membawa tas ke dalam kelas.