DETAIL DOCUMENT
Kesalahan Berbahasa Tataran Morfologi pada Novel Pethite Nyai Blorong Karya Peni
Total View This Week0
Institusion
Universitas Negeri Semarang
Author
Rita Nur Hidayati , 2102407184
Subject
P Philology. Linguistics 
Datestamp
2015-04-25 07:58:59 
Abstract :
Karya sastra menggunakan bahasa sebagai media untuk menyampaikan gagasan. Novel Pethite Nyai Blorong merupakan salah satu karya sastra yang menggunakan bahasa sebagai media penyampaian gagasan atau imajinasi. Dalam penyampaian gagasan atau imajinasi pada novel ini banyak terdapat kesalahankesalahan berbahasa khususnya tataran morfologi. Oleh karena itu, perlu diadakan penelitian pada novel Pethite Nyai Blorong karya Peni agar pembaca tidak menganut konsep yang salah dan bisa dijadikan referensi dalam pembelajaran. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bentuk kesalahan berbahasa tataran morfologi yang terdapat dalam novel Pethite Nyai Blorong karya Peni. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsi kesalahan berbahasa tataran morfologi pada novel Pethite Nyai Blorong karya Peni. Penelitian ini menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan teoretis dan pendekatan metodologis. Pendekatan teoretis menggunakan pendekatan analisis kesalahan berbahasa dan pendekatan metodologis yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Data penelitian ini berupa kalimat dalam novel Pethite Nyai Blorong karya Peni yang diduga mengandung kesalahan morfologi. Sumber data dalam penelitian ini adalah wacana novel Pethite Nyai Blorong karya Peni.Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik catat melalui kartu data. Teknik analisis data menggunakan teknik pilah. Teknik pemaparan hasil analisis data menggunakan teknik informal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat Sembilan bentuk kesalahan berbahasa pada tataran morfologi pada novel Pethite Nyai Blorong yaitu: kesalahan berbahasa karena fonem yang luluh dalam proses afiksasi tidak diluluhkan, fonem yang tidak luluh dalam proses afiksasi diluluhkan, kesalahan berbahasa karena penghilangan fonem, kesalahan berbahasa karena penambahan fonem, pengunaan afiks yang tidak tepat, penulisan afiks yang salah, kesalahan reduplikasi, kata majemuk yang ditulis terpisah, dan yang terakhir adalah kesalahan menentukan bentuk dasar kata majemuk. Adapun saran yang bisa diajukan berdasarkan penelitian ini yaitu (1) Penulis hendaknya memperhatikan tata bahasa yang digunakan agar disampaikan dengan bahasa yang benar. Hal ini untuk mencegah pembaca menganut konsep yang salah, (2) Penelitian mengenai kesalahan berbahasa dapat dilanjutkan lagi oleh peneliti lainnya agar bahasa digunakan dengan benar. 

File :
9012.pdf
Institution Info

Universitas Negeri Semarang