Abstract :
Krisyati. 2010. Meningkatkan Pemahaman Konsep Energi Gerak Melalui Model Pembelajaran
Konstruktivisme Siswa Kelas III SD Negeri 01 Kendalsari Petarukan Pemalang. Skripsi, Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP, UNNES. Pembimbing 1. Mur Fatimah, S.Pd, M.Pd,
Pembimbing 2. Drs. Utoyo. 156 halaman.
Kata Kunci: Pembelajaran IPA, Konstruktivisme.
Proses belajar mengajar IPA lebih ditekankan pada pendekatan ketrampilan proses, hingga siswa
dapat menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep teori-teori dan sikap ilmiah yang
melalui eksperimen, demonstrasi, dan observasi. Pembelajaran IPA harus memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya dengan bahasa sendiri tentang
pengalamannya sebagai pusat pembelajaran mengkonstruksi bukan menerima pengetahuan.
Sehingga terjadi konflik kognitif dengan fenomena baru yang tidak dapat diintegrasikan begitu
saja dan diperlukan perubahan strktur kognitif untuk mencapai keseimbangan. Dengan demikian
siswa menjadi aktif secara mental dan membangun pengetahuannya. Sehingga hasil belajar yang
dicapai juga akan semakin meningkat kualitasnya. Hal inilah yang tidak disadari oleh guru dalam
mengajarkan IPA umumnya hanya sekedar mentransfer pengetahuan saja. Untuk itulah
penelitian ini dilakukan dalam meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di kelas III SD Negeri 01 Kendalsari Petarukan
Pemalang dengan meneliti 40 siswa menggunakan model pembelajaran konstruktivisme.
Penelitian dilakukan dalam 2 siklus dengan pengambilan data melalui LKS, lembar pengamatan
aktivitas belajar siswa, ketidak hadiran siswa, performansi guru, hasil akhir belajar masingmasing
siswa, rata-rata kelas, daya serap siswa, dan daya serap kelas. Indikator keberhasilan
penelitian jika rata-rata kelas sekurang-kurangnya 60, prosentase tuntas klasikal sekurangkurangnya
70% (minimal 70% siswa yang memperoleh skor ? 60), ketidak hadiran siswa ? 10%,
pengamatan aktivitas siswa minimal 50% yang mendapat nilai B, performansi guru ? B.
Setelah melalui siklus I dan siklus II, hasil penelitian diketahui adanya perubahan dalam hal:
rata-rata kelas menjadi 77,25; daya serap siswa secara klasikal menjadi 77,25%; lembar
pengamatan aktifitas siswa yang mengalami peningkatan yang besar; dan nilai rata-rata kinerja
guru menjadi sangat baik (A). Dengan demikian penggunaan model pembelajaran
konstruktivisme telah berhasil meningkatkan hasil belajar siswa.
Kesimpulan pembelajaran IPA dengan materi pokok energi gerak di Kelas III SD Negeri 01
Kendalsari Petarukan Pemalang melalui model pembelajaran konstruktivisme, memberi
peningkatan prestasi belajar yang mengembirakan. Oleh karena itu, penulis memberikan saran
agar model pembelajaran konstruktivisme selalu digunakan untuk meningkatkan dan
mengembangkan hasil secara kuantitas maupun kualitas ketika membelajarkan IPA.