Institusion
Universitas Negeri Semarang
Author
PURBO KUSUMARDANI , 3351402104
Subject
HJ Public Finance
Datestamp
2015-04-25 04:16:01
Abstract :
Rentabilitas Ekonomi merupakan perbandingan antara laba usaha dengan
modal usaha yang dipergunakan untuk menghasilkan laba dan dinyatakan dalam
persentase. Rentabilitas ini sering digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi
penggunaan modal dalam perusahaan, dalam hal ini adalah KPRI. Pada dasarnya
peningkatan rentabilitas dari periode ke periode menunjukkan adanya kemajuan yang
dicapai oleh KPRI, akan tetapi jika kenaikan rentabilitas itu juga diikuti dengan
kenaikan biaya yang relatif besar dan tingkat perputaran modal kerja yang relatif
lambat maka hal ini menunjukkan belum efektifnya KPRI dalam mengelola usaha.
Oleh karena itu masih diperlukan penelitian lebih lanjut agar rentabilitas dapat
tercapai dengan optimal.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah:(1) Untuk mengetahui
apakah ada pengaruh antara efisiensi pengendalian biaya dan tingkat perputaran
modal kerja terhadap rentabilitas ekonomi pada KPRI di Kota Semarang tahun 2005
secara simultan, (2) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara efisiensi
pengendalian biaya dan tingkat perputaran modal kerja terhadap rentabilitas ekonomi
pada KPRI di Kota Semarang tahun 2005 secara parsial. Penelitian ini bertujuan:(1)
Untuk mengetahui seberapa besar efisiensi pengendalian biaya dan tingkat
perputaran modal kerja berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi pada KPRI di
Kota Semarang tahun 2005 secara simultan, (2) Untuk mengetahui seberapa besar
efisiensi pengendalian biaya dan tingkat perputaran modal kerja berpengaruh
terhadap rentabilitas ekonomi pada KPRI di Kota Semarang tahun 2005 secara
parsial. Populasi penelitian ini adalah 104 KPRI di Kota Semarang. Sampel yang
diambil adalah 30 KPRI, dan pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode
random sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah variael bebas yang berupa
efisiensi pengendalian biaya (X1), dan tingkat perputaran modal kerja (X2) serta
variabel terikat yang berupa rentabilitas ekonomi (Y) pada KPRI di Kota Semarang
tahun 2005. Metode pengumpulan data penelitian ini adalah metode dokumentasi dan
wawancara. Adapun metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis
rasio dan analisis regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan efisiensi pengendalian biaya tertinggi terjadi
pada KPRI Bahtera sebesar 15,18%, sedangkan yang terendah terjadi pada KPRI
Putra Sejahtera sebesar 88,46%, tingkat perputaran modal kerja tertinggi terjadi pada
KPRI pada KPRI Handayani sebesar 1,93 kali dan yang terendah terjadi pada KPRI
Widya Lestari sebesar 0,01 kali. Untuk rentabilitas ekonomi pada KPRI di Kota
Semarang tahun 2005 tertinggi dicapai KPRI Teratai sebesar 13,29% dan terendah
dicapai KPRI Nusantara sebesar 1,86%. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda
diketahui bahwa efisiensi pengendalian biaya dan tingkat perputaran modal kerja secara simultan mempengaruhi rentabilitas ekonomi pada KPRI di Kota Semarang
tahun 2005. Efisiensi pengendalian biaya dan tingkat perputaran modal kerja secara
simultan memberikan sumbangan sebesar 21,7% terhadap rentabilitas ekonomi,
sedangkan sisanya (78,3%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini. Secara parsial efisiensi pengendalian biaya berpengaruh terhadap
rentabilitas ekonomi, sedangkan tingkat perputaran modal kerja juga berpengaruh
terhadap rentabilitas ekonomi.
Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa berdasarkan
analisis regresi berganda secara simultan efisiensi pengendalian biaya dan tingkat
perputaran modal kerja berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi pada KPRI di
Kota Semarang tahun 2005. Rata-rata efisiensi pengendalian biaya dapat dikatakan
efisien, sedangkan tingkat perputaran modal kerja dan rentabilitas ekonomi dapat
dikatakan rendah. Saran yang dapat diberikan penulis dalam penelitian ini adalah:
(1)Para pengurus dan anggota KPRI di Kota Semarang hendaknya secara bersamasama
ikut meningkatkan efisiensi pengendalian biaya usaha, terutama para anggota
yang ikut dalam kepengurusan koperasi mereka harus bisa memilah-milah biayabiaya
yang sekiranya perlu untuk dikeluarkan dan ditekan seefisien mungkin
terutama bagi koperasi yang pengendalian biayanya masih belum efisien. (2)Pihak
pengurus hendaknya dapat secara efisien menggunakan biaya usaha sehingga SHU
yang akan diterima lebih besar dan rentabilitas ekonomi juga akan tinggi. (3)Untuk
dapat menaikkan tingkat perputaran modal kerja pihak pengurus hendaknya mencari
cara yang lebih baik seperti mempermudah syarat kredit, memilih orang yang akan
mengambil kredit untuk mengurangi resiko, dsb sehingga dapat meningkatkan laba
dan rentabilitas ekonomi.