Institusion
Universitas Negeri Semarang
Author
Rizki Putriariani , 5150403013
Subject
TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Datestamp
2015-04-25 04:13:30
Abstract :
Pembangunan rumah ataupun bangunan lainnya di Indonesia sebagian
besar menggunakan bahan bangunan dari kayu ataupun baja. Kayu memerlukan
waktu selama 50 tahun untuk siap tebang, dan kayu mempunyai harga yang tidak
murah. Begitu pula baja, harga tulangan baja semakin mahal ketersediaan bahan
dasrnya yang semakin terbatas, serta memerlukan perawatan khusus yang cukup
memakan waktu dan biaya. Sehingga diperlukan alternative lain seperti bambu,
yang kemudian diisi dengan mortar untuk dimanfaatkan sebagai bahan bangunan.
Bambu memiliki sifat-sifat yang baik untuk dimanfaatkan sebagai bahan
bangunan pengganti kayu, antara lain batangnya kuat terhadap kuat tarik, ulet,
lurus, rata, keras, mudah dibelah, dan mudah dikerjakan serta ringan sehingga
mudah untuk diangkut. Disamping itu struktur dari bambu cukup ringan dan
lentur sehingga bangunan dari struktur bambu mempunyai ketahanan yang tinggi
terhadap gempa. Dengan pengisian mortar pada bambu dapat menambah kekuatan
pada bambu dalam menahan beban. Sehingga bambu dengan isian mortar dapat
digunakan sebagai bahan bangunan alternative.
Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen, dengan
menggunakan jenis bambu wulung. Kemudian eksperimen dimulai dengan
melakukan pengujian kadar air. Pengujian kadar air digunakan tiga bambu yang
masing-masing bambu diuji pada bagian pangkal, tengah, dan ujung. Dengan tiap
bagian diambil masing-masing tiga benda uji. Pemeriksaan bahan grouting
digunakan tiga buah silinder dengan diameter 9 cm dan tinggi 18 cm. Untuk
pengujian kuat lentur digunakan benda uji sebanyak 24 benda uji. Antara lain 12
benda uji bambu dengan isian mortar dan 12 benda uji bambu kosong. Bambu
yang digunakan berumur sekitar 3-5 tahun dengan kondisi kering udara, dengan
panjang 200 cm dan dengan diameter 8-10 cm.
Pada pengujian kadar air diperoleh hasil : pada pangkal memiliki jumlah
kadar air rata-rata 33,04%, pada bagian tengah memiliki rata-rata 30,935%, dan
pada bagian ujungnya memiliki rata-rata 27,48%. Dari hasil pengujian bahan
grouting diperoleh nilai modulus elastisitas : 129520 MPa, 133990 MPa, dan
135990 MPa. Hasil pengujian kuat lentur bambu dengan isian mortar didapat
bambu dapat menahan beban rata-rata hingga 14000 N dengan jumlah lendutan
maksimal yang terjadi rat-rata adalah 45 mm. Dan hasil pengujian kuat lentur
bambu kosong hanya dapat menahan beban rata-rata hingga 6000 N, dengan
jumlah lendutan maksimal yang terjadi rata-rata adalah 48 mm. Pada bambu
dengan isian mortar pada bagian pangkal memiliki tegangan lentur rata-rata
36,49707369 MPa, dan pada bagian tengah bambu memiliki tegangan lentur ratarata
29,5563374 MPa. Dan pada bambu kosong pada bagian pangkal memiliki
tegangan lentur rata-rata 10,39374665 MPa, dan pada bagian tengah memiliki
tegangan lentur rata-rata 11,30849967 MPa.