DETAIL DOCUMENT
PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI PENYANDANG CACAT FISIK DENGAN PENDEKATAN KONSELING REALITA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA BAGIAN CACAT FISIK YPAC (Yayasan Pembinaan Anak Cacat) SEMARANG TAHUN 2009/2010 (Studi Kasus Pada 3 Siswa Kelas XI SMALB.D1 YPAC
Total View This Week0
Institusion
Universitas Negeri Semarang
Author
Rizki Setiyaningtiyas, 1301404065
Subject
BF Psychology 
Datestamp
2011-11-27 08:59:34 
Abstract :
Setiyaningtiyas, Rizki. 2010. Peningkatan Kepercayaan Diri Penyandang Cacat Fisik Dengan Pendekatan Konseling Realita Di Sekolah Luar Biasa Bagian Cacat Fisik YPAC (Yayasan Pembinaan Anak Cacat) Semarang Tahun 2009/2010 (Studi Kasus Pada 3 Siswa Kelas XI SMALB.D1 YPAC Semarang Tahun 2009/2010) Skripsi. Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Kata kunci : kepercayaan diri penyandang cacat fisik, konseling realita. Rasa percaya diri yang rendah pada individu bisa disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya karena kondisi fisik yang tidak sempurna atau mengalami kelainan fisik. Rasa percaya diri yang rendah pada penyandang cacat fisik ini terjadi pada siswa kelas XI SMALB.D1 YPAC Semarang periode 2009/2010. Upaya penangangannya menggunakan konseling Realita. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui gambaran kepercayaan diri penyandang cacat fisik sebelum mendapat konseling Realita dan mengetahui kepercayaan diri penyandang cacat fisik dapat ditingkatkan melalui konseling Realita. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus yaitu metode yang komprehensif, serta digunakan untuk mengungkap data individu. Subyek dalam penelitian ini adalah tiga klien. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara dan observasi. Keabsahan datanya menggunakan triangulasi teknik, triangulasi sumber dan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di SMALB.D1 YPAC Semarang ada tiga siswa penyandang cacat fisik yang mengalami permasalahan gambaran kepercayaan diri yang rendah. Mereka menutup diri dari lingkungan dan enggan bersosialisasi. Siswa yang mengalami permasalahan gambaran kepercayaan diri yang rendah pada penyandang cacat fisik dapat ditingkatkan dengan menggunakan layanan konseling Realita. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya perubahan dan perkembangan pada setiap klien setelah diberikan konseling. BM berhasil menjalankan komitmennya untuk serius menyanyi dan mengontrol emosinya. NA ingin menekuni bidang komputer dan bersosialisasi dengan orangorang yang berada di lingkungannya. PA memutuskan untuk aktif mengikuti les musik, menekuni piano dan mencoba untuk tampil di depan publik serta menerima ibu dan kedua saudara tirinya. Disimpulkan bahwa kepercayaan diri penyandang cacat fisik mengalami peningkatan. Disarankan kepada guru pembimbing dan pihak sekolah serta orang tua diharapkan agar mengamati secara lebih lanjut perkembangan masing-masing klien setelah dilakukan proses konseling, dan melakukan konseling lanjutan jika diperlukan salah satunya dengan menggunakan konseling Realita. 

File :
11314a.pdf
Institution Info

Universitas Negeri Semarang