Institusion
Universitas Negeri Semarang
Author
Ubaid Elzaki , 3353402011
Subject
HD28 Management. Industrial Management
Datestamp
2015-04-25 04:13:46
Abstract :
Kebijakan otonomi daerah menyebabkan pengembangan UMKM menjadi
sangat relevan dilakukan di daerah-daerah di Indonesia karena struktur usaha yang
berkembang selama ini bertumpu pada keberadaan industri mikro, kecil, dan
menengah (UMKM). Pengembangan UMKM masih mengalami kendala karena
UMKM masih menghadapi masalah seperti masalah keterbatasan modal, teknik
produksi, bahan baku, pemasaran, manajemen teknologi, keterbatasan dalam
mengakses informasi pasar dan keterbatasan jaringan kerja. Maka untuk
meningkatkan perkembangan UMKM perlu dikaji mengenai faktor-faktor apa
yang mempengaruhi perkembangan UMKM dan Indentifikasi yang tepat terhadap
permasalahan yang dihadapi untuk merumuskan strategi guna meningkatkan
perkembangan UMKM. Permasalahan yang akan di angkat dalam penelitian ini
adalah : (1) Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi penurunan produksi
industri kecil knalpot? (2) Bagaimana strategi untuk mengatasi penurunan
produksi industri kecil knalpot?. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui
faktor-faktor apa yang berpengaruh terhadap penurunan produksi industri kecil
knalpot dan mengetahui strategi yang diperlukan untuk mengatasi penurunan
produksi industri kecil knalpot
Penelitian ini merupakan penelitian Populasi dengan Populasi seluruh
industri knalpot di desa Sayangan kecamatan Purbalingga Lor kabupaten
Purbalingga yang berjumlah 25. Variabel yang dikaji adalah: Faktor_faktor Yang
Mempengaruhi Penurunan Produksi dan Strategi untuk Mengatasi Penurunan
Produksi. Data yang diperoleh dianalisis secara Deskriptif Persentase dan Analisis
SWOT
Berdasarkan hasil penelitian, Temuan penting dalam penelitian ini adalah:
(1) Kemampuan Manajerial rendah. (2) Pengalaman Pemilik atau Pengelola; 80 %
atau 20 orang pengusaha knalpot tidak memiliki pengalaman dalam menjalakan
usaha knalpot. (3) Kemampuan Untuk Mengakses Pasar Input dan Output,
Teknologi Produksi dan Sumber-Sumber Permodalan masih lemah. (4) Modal
pengusaha knalpot kecil (5) Dukungan Pemerintah / Swasta, 92 % (23) pengusaha
belum pernah mendapatkan bantuan modal dari pemerintah, bank swasta maupun
koperasi, Dalam pelatihan mengenai manajemen dan pelatihan usaha pengusaha
hanya mendapatkan 1 kali. (6) Kondisi Perekonomian (Kenaikan laju inflasi dan
kenaikan harga BBM) menyebabkan bahan baku industri mengalami kenaikan
harga (7) Kemajuan Teknologi Dalam Produksi Rendah. Berdasarkan hasil
analisis SWOT ada beberapa alternatif strategi yang perlu direalisasikan yaitu
sebagai berikut (1) Meningkatkan mutu atau kualitas produk (2) Perluasan daerah
pemasaran. (3) Meningkatkan promosi melalui media massa serta menggunakan
media teknologi informatika (internet) untuk pengembangan pola penjualan.(4)
Meningkatkan modal dengan memperluas akses pada sumber-sumber permodalan.
(5) Melakukan pola kemitraan dengan pabrik atau industri lain (6) Meningkatkan
akses terhadap sumber pasar baik output maupun input (7) Adanya Pelatihan
manajemen dan pengembangan usaha serta proses pendampingan yang kontinyu
dan berkesinambungan.
Saran dalam penulisan skripsi ini : (1) Pemerintah kabupaten Purbalingga,
maupun lembaga keuangan baik perbankan maupun koperasi, menyediakan dana
dan bantuan permodalan atau kredit dengan syarat tingkat bunga yang relatif
rendah. (2) Menjalankan peran koperasi knalpot untuk menampung hasil produksi
dan menghindari persaingan tidak sehat antar pengusaha knalpot sayangan. (3)
Pengembangan Pusat Informasi untuk meningkatkan akses pengusaha knalpot
terhadap sumber daya produktif dan untuk promosi hasil produksi. (4)
Mengembangkan Sistem Kemitraan Usaha dengan Industri Kendaran bermotor
dan pemasok bahan baku untuk Meningkatkan Produksi atau Efisiensi Kerja. (5)
Program Peningkatan kemampuan karyawan atau pekerja untuk meningkatkan
kuantitas dan Kualitas Produksi melalui pelatihan-pelatihan mengenai manajemen
usaha dan ketrampilan dalam penggunaan teknologi.