Institusion
Universitas Negeri Semarang
Author
Saefudin Zukhri , 3150405031
Subject
D History (General)
Datestamp
2011-11-29 05:16:30
Abstract :
SARI
Saefudin, Zukhri. 2010. Masyarakat Brebes Selatan Pada Masa : Gerakan DI/TII Tahun 1948-
1957. Skripsi. Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang.
Kata Kunci : Masyarakat Brebes Selatan , Gerakan DI/TII 1948-1957
Menurut catatan sejarah, sesudah proklamasi masyarakat Indonesia di hadapkan pada
berbagai masalah ketatanegaraan, semua itu tidak terlepas dari upaya politik devide et impera
Belanda terhadap RI, yang menimbulkan masalah di dalam negeri. Salah satunya adalah
pemberontakan DI/TII yang terjadi di Brebes Selatan antara tahun 1948-1957. Gerakan DI/TII
yang terjadi di Brebes Selatan menimbulkan banyak dampak terhadap masyarakat di daerah ini.
Dari mulai perubahan stabilitas kehidupan masyarakat sampai pada rasa trauma yang mendalam
bagi masyarakat yang mengalaminya.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah 1). Mengapa Brebes Selatan menjadi basis
gerakan DI/TII, 2). Bagaimana kehidupan masyarakat Brebes Selatan pada masa gerakan DI/TII
tahun 1948-1957, 3). Bagaimana pengaruh gerakan DI/TII terhadap stabilitas dan kehidupan
sosial politik masyarakat Brebes Selatan tahun 1948-1957.
Penelitian ini mengkaji kondisi sosial dari berbagai aspek kehidupan masyarakat Brebes
Selatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari pengumpulan
data ( Heuristik), menguji keaslian (otentisitas) dan kebenaran (kredibilitas) sumber (kritik
sumber), mengaitkan fakta sehingga menghasilkan suatu kesatuan yang bermakana (Interpretasi)
dan penulisan sejarah (Historiografi).
Dari hasil penelitian di ketahui bahwa pergolakan-pergolakan yang muncul di dalam
negeri merupakan salah satu upaya devide et impera Belanda terhadap RI, antara lain dengan
menimbulkan masalah munculnya Pemberontakan DI/TII. Munculnya pemberontakan DI/TII
mulai tahun 1948, telah memperparah ketatanegaraan Indonesia. Negara Indonesia yang
sebagian penduduknya mayoritas Islam, dimanfaatkan oleh pihak ideologi tertentu untuk
memunculkan gagasan negara baru terutama gagasan Negara islam yaitu NII (Negara Islam
Indonesia) yang dipelopori Kartosuwiryo dengan TII (Tentara Islam Indonesia) nya. Bentrokan
ideologis dan ketidakpuasan terhadap kebijaksanaan pemerintah berperan besar dalam
antagonisme politik. Munculnya DI/TII antara lain juga karena komunitas politisi Islam kesulitan
mensintesakan dasar teologis dengan ideologi negara. Kesulitan ini ditambah oleh sebagian
politikus muslim tidak mendukung gagasan berpolitik merealisasikan Islam sebagai ideologi
negara secara legal dan formal.
Brebes selatan adalah sebuah daerah yang menjadi basis gerakan DI/TII tahun 1948-
1957. Dengan kondisi wilayah yang bergunung-gunung, hutan-hutan, daerah ini menjadi tempat
aktivitas gerombolan DI/TII. TNI dan OPR berhasil mengatasi masalah ini, dengan
perjuangannya bersama masyarakat melawan pemberontakan yang dilakukan gerakan DI/TII.
Munculnya DI/TII di Brebes Selatan mengakibatkan kehidupan masyarakat tidak stabil. Hal
tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan terhadap kehidupan masyarakat, terutama dalam
kehidupan sosial dan politik, banyak terjadi penjarahan, perampokan terhadap masyarakat.
Situasi ini berlangsung sampai pada penyerahan diri dari pihak gerombolan DI/TII. Lumpuhnya
gerakan ini disebabkan konflik internal dari kubu DI/TII dan juga kerja keras TNI yang
bergabung dengan masyarakat yang kontra dengan DI/TII.