Institusion
Universitas Negeri Semarang
Author
Lahdar Febian Martha , 3150405012
Subject
D History (General)
Datestamp
2011-11-29 05:12:16
Abstract :
SARI
Lahdar Febian Martha. 2010. Perkembangan Perkebunan Teh Kaligua dan Pengaruhnya
Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Pandansari Kecamatan Paguyangan
Kabupaten Brebes Tahun 1998-2008. Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Semarang.
Perkebunan merupakan aspek terpenting dalam penunjang perekonomian di Indonesia
pada masa colonial dan hal itu berlangsung lebih dari satu abad. Sistem perkebunan merupakan
cara yang efektif untuk menghasilkan komoditi yang dibutuhkan di pasaran-pasaran dunia. Krisis
ekonomi tahun 1997 memang membuat banyak pesanan produk ekspor asal Indonesia dihentikan
atau ditunda pengirimannya. Tapi di sisi lain, harga sejumlah produk ekspor Indonesia justru
naik. Salah satunya produk yang naik adalah teh hitam asal Desa Kaligua di Brebes, Jawa
Tengah.
Berkaitan dengan keberadaan perkebunan teh dalam penelitian ini, permasalahan yang
hendak diambil adalah (1) bagaimana sejarah berdirinya perkebunan teh Kaligua kecamatan
Paguyangan kabupaten Brebes, (2) bagaimana perkembangan perkebunan teh Kaligua
Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes, (3) bagaimana pengaruh perkebunan teh Kaligua
terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat Pandan sari Kecamatan Peguyangan Kabupaten
Brebes. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis yang terdiri dai
empat langkah yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi dan histoiografi. Teknik pengumpulan
data menggunkakan teknik observasi, wawancara dan studi pustaka.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perkebunan teh Kaligua yang berdiri pada tahun
1889. Pada tahun 1968-1972 Tanggal 16 April 1968 berubah nama menjadi PPN XVIII, Tahun
1972 -1975 Dengan PP No. 23 tahun1972 (LN No. 31 tahun 1972) PPN XVIII berubah nama
menjadiPTP XVIII (Persero). Kemudian tahun 1995 Perkebunan Kaligua digabung dengan
Perkebunan Semugih (Kab. Pemalang) dengan kantor administrasi di Semugih. Tahun 1996
Melalui rekonstruksi perkebunan-perkebunan Negara yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah
No. 14 tahun 1996 tanggal 15 Februari 1996, pengelolaan Perkebunan Semugih Kaligua yang
semula berada dibawah naungan PTP XVIII (Persero) diubah menjadi PTP Nusantara IX
(Persero) yang bekantor pusat di Surakarta. Tahun 1999 s.d. sekarang dengan SK Direksi No.
PTP N IX.0/SK/14/1999.SM tanggal 1 Juli 1999 Perkebuanan Kaligua dipisah kembali dengan
Perkebunan Semugih dan pengelolaannya berdiri sendri dengan pimpinan seorang Administratur.
Adanya pabrik teh Kaligua di Kecamatan Paguyangan telah membawa dampak pada mata
pencaharian masyarakat sekitar, baik dampak langsung maupun tidak langsung. Dampak
langsung adanya pabrik teh Kaligua adalah bertambahnya lapangan pekerjaan yaitu buruh atau
karyawan pabrik. Pabrik teh Kaligua ini banyak menyerap tenaga kerja yang berasal dari
masyarakat sekitar. Dampak tidak langsung dengan adanya pabrik teh Kaligua adalah munculnya
lapangan kerja baru diluar pabrik teh seperti warung makan, bengkel. Lapangan pekerjaan ini
secara tidak langsung mempengaruhi industri tetapi sangat mendukung pabrik teh Kaligua
seperti usaha warung makan. Usaha warung makan sangat membantu para buruh pabruik pada
saat istirahat, karena mereka dapat makan di warung tersebut.