Abstract :
Aisyah, Siti. 2010. Penggunaan Metode Kubaca untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca
Permulaan Kalimat Sederhana Berhuruf Jawa pada Siswa Kelas III SD Negeri
Poncol 02 Pekalongan. Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni,
Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Drs. Agus Yuwono, M. Si., M. Pd.,
Pembimbing II: Drs. Hardyanto.
Kata Kunci: membaca permulaan, kalimat sederhana berhuruf Jawa, metode kubaca
Salah satu kompetensi yang ada dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di
SD Negeri Poncol 02 Pekalongan adalah membaca huruf Jawa. Namun, nilai rata-rata klasikal
membaca kalimat sederhana berhuruf Jawa pada siswa kelas III SD Negeri Poncol 02
Pekalongan belum mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM), yaitu 65. Salah satu
penyebabnya adalah metode pembelajaran yang digunakan guru tidak menarik siswa. Untuk
mengatasi hal tersebut, maka diterapkan metode kubaca dalam pembelajaran membaca
permulaan huruf Jawa. Metode kubaca diyakini dapat membantu siswa memahami huruf Jawa
sehingga akan lebih cepat hafal huruf Jawa.
Penelitian ini mengkaji dua masalah, yaitu (1) bagaimana peningkatan keterampilan
membaca permulaan kalimat sederhana berhuruf Jawa siswa kelas III SD Negeri Poncol 02
Pekalongan setelah mengikuti pembelajaran dengan metode kubaca, dan (2) bagaimana
perubahan perilaku siswa kelas III SD Negeri Poncol 02 Pekalongan setelah mengikuti
pembelajaran dengan metode kubaca. Berdasarkan permasalahan yang dikaji, tujuan penelitian
ini adalah (1) mendeskripsikan peningkatan keterampilan membaca permulaan kalimat
sederhana berhuruf Jawa siswa kelas III SD Negeri Poncol 02 Pekalongan setelah mengikuti
pembelajaran dengan metode kubaca, dan (2) mendeskripsikan perubahan perilaku siswa kelas
III SD Negeri Poncol 02 Pekalongan setelah mengikuti pembelajaran dengan metode kubaca.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang terdiri atas dua siklus.
Tiap siklus terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek pada penelitian ini
adalah siswa kelas III SD Negeri Poncol 02 Pekalongan. Variabel penelitian tindakan kelas ini
ada dua, yaitu variabel input-output dan variabel proses. Variabel input dalam penelitian ini
adalah keterampilan membaca permulaan kalimat sederhana berhuruf Jawa sebelum
menggunakan metode kubaca, sedangkan variabel output dalam penelitian ini adalah
keterampilan membaca permulaan kalimat sederhana berhuruf Jawa setelah pembelajaran
menggunakan metode kubaca. Variabel proses dalam penelitian ini adalah pembelajaran
membaca permulaan kalimat sederhana berhuruf Jawa dengan metode kubaca. Instrumen
penelitian pada penelitian ini yaitu instrumen tes dan instrumen nontes. Data tes diperoleh dari
tes membaca bersuara kalimat sederhana berhuruf Jawa. Aspek penilaian meliputi: (1) pelafalan,
(2) intonasi, dan (3) kelancaran. Data nontes diperoleh dari hasil observasi, hasil wawancara,
hasil jurnal, dan hasil dokumentasi. Data tes dan nontes kemudian dianalisis menggunakan
teknik analisis deskriptif persentase dan deskriptif kualitatif.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode kubaca dapat
meningkatkan keterampilan membaca permulaan kalimat sederhana berhuruf Jawa siswa kelas
III SD Negeri Poncol 02 Pekalongan. Hal ini terbukti dari nilai rata-rata tes membaca bersuara
kalimat sederhana berhuruf Jawa siswa pada siklus I menjadi 64 atau meningkat 6,54% dari
kondisi awal yaitu 60,07. Meskipun nilai rata-rata sudah meningkat, belum tercapai nilai KKM
yaitu 65 maka penelitian dilanjutkan pada siklus II. Hasil tes siklus II mengalami peningkatan
18,12% dari 64 menjadi 75,6. Nilai rata-rata tersebut telah mencapai nilai KKM. Secara
keseluruhan peningkatan nilai siswa dari prasiklus sampai siklus II sebesar 25,85%. Selain itu,
perilaku siswa juga mengalami perubahan. Setelah diterapkan metode kubaca, siswa yang
sebelumnya kurang menyukai huruf Jawa menjadi senang membaca kalimat berhuruf Jawa.
Berdasarkan hasil penelitian ini, saran yang dapat peneliti sampaikan adalah (1) metode
kubaca dapat diterapkan pada pembelajaran membaca permulaan kalimat sederhana berhuruf
Jawa, (2) guru bahasa Jawa harus selektif memilih metode pembelajaran agar siswa bisa lebih
tertarik pada pelajaran bahasa Jawa, dan (3) bagi peneliti lain, dapat melakukan penelitian
serupa dengan menggunakan metode, teknik, atau media yang berbeda untuk meningkatkan
pembelajaran bahasa Jawa.