PREVALENSI DAN KARAKTERISTIK PENUAAN YANG BERHASIL (SUCCESSFUL AGEING) DI INDONESIA
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Padjadjaran
Author
Panjaitan, Nur Afni
Subject
Datestamp
2021-11-23 00:00:00
Abstract :
Penurunan tingkat fertilitas dan kemajuan kesehatan masyarakat seperti peningkatan akses dan kualitas fasilitas kesehatan telah mendorong peningkatan rata-rata harapan hidup di dunia termasuk Indonesia. Namun peningkatan rata-rata harapan hidup tidak serta merta meningkatkan kualitas hidup lansia. Proses penuaan dapat rentan terhadap berbagai risiko seperti disabilitas dan penyakit namun ada juga yang lansia yang berisiko rendah untuk mengalami disabilitas dan penyakit (lansia berhasil). Lansia yang berhasil didefinisikan sebagai suatu set ketika seorang lansia bebas dari penyakit, bebas dari disabilitas, tidak memiliki sindrom depresi, aktif dalam aktivitas sosial, dan kepuasan hidup. Secara spesifik penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prevalensi penuaan yang berhasil di Indonesia dan faktor-faktor yang dapat berkontribusi untuk meningkatkan penduduk penuaan yang berhasil di Indonesia. Dengan menggunakan Data IFLS-5 ditemukan bahwa prevalensi penduduk lansia yang berhasil di Indonesia hanya mencapai 20,99%. Dengan menggunakan regresi logistik ditemukan bahwa faktor lama sekolah, aktif bekerja, dan gender secara signifikan meningkatkan peluang penduduk menjadi lansia yang berhasil. Dengan proporsi penduduk menua yang akan semakin meningkat di masa yang akan datang maka pemerintah perlu melakukan intervensi untuk meningkatkan rasio lansia yang berhasil karena rendahnya lansia yang berhasil akan memperngaruhi pengeluaran pemerintah di masa yang akan datang. Peningkatan kualitas dan capaian pendidikan penduduk, promosi gaya hidup sehat dan tindakan preventif lainnya, mendorong partisipasi lansia dalam kegiatan sosial dan peningkatan usia pensiun.
Penurunan tingkat fertilitas dan kemajuan kesehatan masyarakat seperti peningkatan akses dan kualitas fasilitas kesehatan telah mendorong peningkatan rata-rata harapan hidup di dunia termasuk Indonesia. Namun peningkatan rata-rata harapan hidup tidak serta merta meningkatkan kualitas hidup lansia. Proses penuaan dapat rentan terhadap berbagai risiko seperti disabilitas dan penyakit namun ada juga yang lansia yang berisiko rendah untuk mengalami disabilitas dan penyakit (lansia berhasil). Lansia yang berhasil didefinisikan sebagai suatu set ketika seorang lansia bebas dari penyakit, bebas dari disabilitas, tidak memiliki sindrom depresi, aktif dalam aktivitas sosial, dan kepuasan hidup. Secara spesifik penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prevalensi penuaan yang berhasil di Indonesia dan faktor-faktor yang dapat berkontribusi untuk meningkatkan penduduk penuaan yang berhasil di Indonesia. Dengan menggunakan Data IFLS-5 ditemukan bahwa prevalensi penduduk lansia yang berhasil di Indonesia hanya mencapai 20,99%. Dengan menggunakan regresi logistik ditemukan bahwa faktor lama sekolah, aktif bekerja, dan gender secara signifikan meningkatkan peluang penduduk menjadi lansia yang berhasil. Dengan proporsi penduduk menua yang akan semakin meningkat di masa yang akan datang maka pemerintah perlu melakukan intervensi untuk meningkatkan rasio lansia yang berhasil karena rendahnya lansia yang berhasil akan memperngaruhi pengeluaran pemerintah di masa yang akan datang. Peningkatan kualitas dan capaian pendidikan penduduk, promosi gaya hidup sehat dan tindakan preventif lainnya, mendorong partisipasi lansia dalam kegiatan sosial dan peningkatan usia pensiun.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
