DETAIL DOCUMENT
Analisis Determinan Neraca Transaksi Berjalan di ASEAN+6 dan Indonesia
Total View This Week0
Institusion
Universitas Padjadjaran
Author
Purnama, Dewi
Subject
 
Datestamp
2021-11-23 00:00:00 
Abstract :
Fenomena ketidakseimbangan neraca transaksi berjalan di tingkat global telah membuat para peneliti dan pembuat kebijakan memberi perhatian lebih kepada isu tentang neraca transaksi berjalan. Ketidakseimbangan neraca transaksi berjalan terjadi diantaranya ketika defisit neraca transaksi berjalan Amerika Serikat semakin dalam sementara surplus neraca transaksi berjalan di ASEAN+6 semakin tinggi, terutama sejak Tahun 1997-1998. Puncaknya terjadi ketika defisit neraca transaksi berjalan Amerika Serikat mencapai 805,9 Miliar USD (-5,7% PDB ) di Tahun 2006, sementara surplus neraca transaksi berjalan ASEAN+6 secara agregat mencapai 594,4 Miliar USD di tahun 2007 (4,1% PDB). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi neraca transaksi berjalan secara agregat di ASEAN+6 Tahun 2000-2017 dan secara spesifik di Indonesia pada Tahun 1987-2017. ASEAN+6 merupakan kerjasama ASEAN dengan 6 negara mitra dagang yaitu Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, India, Australia, dan Selandia Baru, yang tergabung dalam Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Penelitian ini menggunakan model panel dinamis dengan metode Generalized Method of Moment (GMM) untuk objek penelitian ASEAN+6 dan menggunakan model time series dengan metode Ordinary Least Square (OLS) untuk objek spesifik Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara agregat di ASEAN+6 maupun secara spesifik di Indonesia, variabel yang konsisten mempengaruhi neraca transaksi berjalan adalah variabel lag-Neraca Transaksi Berjalan (berpengaruh positif dan signifikan) dan Konsumsi Rumah Tangga (berpengaruh negatif dan signifikan). Sementara itu variabel Terms of Trade berpengaruh positif di ASEAN+6 sementara di Indonesia berpengaruh negatif. Sedangkan variabel stabilitas nilai tukar yang berpengaruh positif signifikan di ASEAN+6 namun di Indonesia tidak signifikan. Variabel yang pengaruhnya tidak signifikan baik di ASEAN+6 maupun di Indonesia adalah Real Effective Exchange Rate dan Pengeluaran Pemerintah. 

Institution Info

Universitas Padjadjaran