DETAIL DOCUMENT
Analisis Kemiskinan dan Deprivasi Multidimensi Anak di Indonesia
Total View This Week0
Institusion
Universitas Padjadjaran
Author
Mukti, Raifa
Subject
 
Datestamp
2021-11-23 00:00:00 
Abstract :
Banyak penelitian menunjukan bahwa kemiskinan anak memiliki konsekuensi panjang dikemudian hari, karenanya memprioritaskan anak-anak dalam upaya penanganan kemiskinan menjadi langkah yang tepat. Pada satu dekade terakhir, pengukuran kemiskinan anak mengalami perkembangan yang pesat, dimana identifikasi tidak lagi hanya dilakukan dengan menggunakan garis kemiskinan moneter, namun dengan mempertimbangkan aspek multidimensional. Badan Pusat Statistik (BPS) bersama dengan UNICEF Indonesia membangun enam dimensi beserta indikatornya yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi deprivasi (perampasan) multidimensi anak, yaitu dimensi perumahan, fasilitas, nutrisi, pendidikan, perlindungan dan kesehatan, dimana metode tersebut dikenal dengan Multiple Overlaping Deprivation Analysis (MODA). Sementara itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memeriksa faktor-faktor apa saja yang menyebabkan seorang anak berpeluang untuk terdeprivasi multidimensi dengan menggunakan metode dan ke enam dimensi yang sudah dibangun tadi. Namun dengan tidak mengabaikan status kemiskinan moneter, penelitian ini menggunakan empat status kemiskinan: anak yang miskin moneter dan terdeprivasi multidimensi, anak yang miskin moneter saja, anak yang tidak terdeprivasimultidimensi dan anak yang tdak mengalami keduanya. Hasil penelitian menemukan bahwa pada tahun 2017, terdapat setidaknya 27 persen anak terdeprivasi pada minimal 3 dimensi. Pada kelompok umur 0-4 tahun, dimensi yang paling sering terdeprivasi adalah dimensi kesehatan sementara pada kelompok umur 5-17 tahun adalah dimensi fasilitas. Sementara itu, nilai marginal effect dari model regresi multinomial logit menunjukan bahwa secara keseluruhan, semua variabel yang diperiksa menunjukan pengaruh yang signifikan terhadap peluang seorang anak untuk menjadi miskin. Variabel umur anak, jenis kelamin anak perempuan, umur Kepala Rumah Tangga (KRT), pendidikan KRT dam KRT bekerja, secara signifikan mengurangi peluang anakanak untuk menjadi miskin moneter dan terdeprivasi multidimensi, sementara itu variabel KRT berjenis kelamin perempuan, lapangan usaha KRT di bidang pertanian, jumlah anak, keberadaan balita, jumlah anggota rumah tangga, tipe wilayah perdesaan dan tingkat kemiskinan kabupaten/kota memperbesar peluang anak untuk miskin moneter dan terdeprivasi multidimensi. 

Institution Info

Universitas Padjadjaran