Abstract :
Binge-watching merupakan perilaku menonton maraton dengan minimal 2 - 3 episode pada serial yang sama atau setidaknya menonton selama satu jam pada serial yang sama dalam sekali duduk atau periode waktu. Binge-watching merupakan fenomena yang telah menggejala di berbagai belahan dunia. Fenomena binge-watching ini paling sering terjadi pada kelompok usia mahasiswa. Fenomena ini juga terjadi pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran. Binge� watching dapat memberikan dampak negatif maupun positif bagi orang yang melakukannya. Berbagai dampak yang diakibatkan tersebut dapat memengaruhi intensi seseorang dalam melakukan perilaku binge-watching. Berdasarkan penelitian sebelumnya, faktor sikap secara inkonsisten memengaruhi intensi perilaku binge-watching. Dalam theory of planned behavior, faktor sikap saja
belum cukup untuk menjelaskan sepenuhnya bagaimana intensi seseorang dalam melakukan binge-watching. Oleh karena itu, perlu dijelaskan bagaimana peran determinan-determinan intensi sebagai prediktor dalam membentuk intensi perilaku binge-watching pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran. Rancangan dari penelitian ini adalah non-eksperimental kuantitatif, dengan metode studi deskriptif. Penelitian dilakukan pada 176 orang mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik proportionate stratified random sampling. Pengambilan data menggunakan
kuesioner secara daring kepada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran yang terpilih secara acak. Determinan intensi dan intensi perilaku binge-watching diukur dengan alat ukur yang dikonstruksikan berdasarkan buku panduan penyusunan alat ukur Theory of Planned Behavior (TPB) oleh Fishbein & Ajzen (2015) dan artikel jurnal oleh Ajzen (2014). Determinan intensi yang diukur pada penelitian ini merupakan hasil dari pengembangan Wong (2019) atas Theory of Planned Behavior, yaitu terdapat determinan attitude toward behavior, injunctive norm, descriptive norm, dan perceived behavioral control. Alat ukur yang dikonstruksikan ini telah dilakukan uji expert review dan telah dilakukan uji coba sebelum pengambilan data sebenarnya untuk menguji validitas dan reliabilitasnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat (r = 0,627) antara keempat determinan intensi dengan intensi untuk melakukan perilaku binge-watching pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran. Dalam hal ini, intensi dapat dijelaskan 39.3% oleh keempat determinannya dan sisanya 72.7% dipengaruhi oleh variabel lain. Secara parsial, hanya attitude toward behavior, descriptive norm, dan perceived behavioral controlyang berpengaruh secara signifikan terhadap intensi mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran dalam melakukan perilaku binge-watching.