DETAIL DOCUMENT
KOROSIVITAS PADA TANAH HALUS STUDI KASUS: TANAH LAPUKAN VULKANIK DI JATINANGOR DAN TANAH ENDAPAN DATARAN BANJIR SUNGAI CITARUM DI KARAWANG
Total View This Week0
Institusion
Universitas Padjadjaran
Author
Rukmana, Yanwar Yusup
Subject
 
Datestamp
2021-11-29 00:00:00 
Abstract :
Korosi adalah penurunan mutu logam akibat reaksi kimia yang terjadi antara logam dengan lingkungannya. Logam sangat diperlukan untuk pondasi/struktur pada bangunan, pipa penyalur air&minyak, dan grounding listrik pada bangunan. Proses korosi pada logam melibatkan 4 komponen utama yaitu anoda, katoda, elektrolit dan koneksi anoda-katoda. Salah satu elektrolit yang ada di sekitar kita adalah tanah. Sifat dan karakteristik tanah yang beragam tergantung pada derajat pelapukan yang terjadi dan material asal dari tanah itu sendiri. Pada penelitian kali ini potensi korosivitas akan diteliti pada tanah hasil lapukan batuan vulkanik di Jatinangor dan tanah hasil lapukan endapan dataran banjir Sungai Citarum di Karawang. Indikator utama yang berperan secara signifikan terhadap korosivitas tanah adalah nilai tahanan jenis tanah. Pengukuran nilai tahanan jenis tanah pada penelitian ini mengacu pada ASTM G187-12 dengan metode soil box. Sedangkan korosivitas tanah diukur berdasarkan metode evaluasi 10 poin (CIPRA, 1999). Pengambilan sampel tanah dilakukan secara tak tergangu (UDS). Sampel tanah sebanyak 33 tabung diambil dari 11 titik pengamatan di lokasi I dan 6 sampel tanah dari 2 titik pemboran geoteknik di lokasi II. Berdasarkan hasil penelitian korosivitas pada tanah hasil lapukan endapan dataran banjir sungai lebih korosif dibanding dengan tanah hasil lapukan vulkanik. Hubungan sifat fisik tanah yaitu kadar air dengan tahanan jenis tanah tergolong kuat-sangat kuat dengan r = 0,642 dan r = 0,965 yaitu semakin tinggi persentase kadar air maka akan semakin rendah nilai tahanan jenis tanahnya. Hubungan porositas dengan tahanan jenis tanah tergolong lemah – sangat lemah dengan r = 0,3810 dan r = 0,1603. Hubungan yang lemah ini diindikasikan adanya faktor lain yang berperan terhadap hubungan porositas dengan tahanan jenis tanah. Hubungan persentase butiran halus (Clay+Silt) dengan tahanan jenis tanah tergolong kuat-sangat kuat dengan r = 0,607 dan r = 0,919 yaitu semakin tinggi persentase butiran halus maka akan semakin tinggi nilai tahanan jenis tanahnya. 
Institution Info

Universitas Padjadjaran