Institusion
Universitas Bung Hatta
Author
YADITIA, HARDIAN
Al Busyra, Fuadi
Yaddi, Sumitra
Ariyati, Ariyati
Subject
NA Architecture
Datestamp
2023-08-04 07:48:22
Abstract :
Khatulistiwa adalah garis imaginer (khayal) yang melintang di tengah bumi diantara kutub utara dan kutub
selatan. Indonesia merupakan negara yang dilalui oleh garis khatulistiwa sehingga banyak orang menyebut
Indonesia dengan sebutan Negeri Zamrud Khatulistiwa. Di Indonesia ada 8 provinsi yang dilalui oleh garis
khatulistiwa yaitu Sumatera Barat, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi
Tengah, Maluku Utara, dan Papua Barat. Salah satu daerah yang dilalui garis khatulistiwa yaitu Koto
Alam yang terletak di Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Sumatera
Barat. Di Koto Alam terdapat sebuah tugu ekuator yang dibangun oleh Belanda dan Jepang pada zaman
penjajahan. Penjajah Jepang menamakannya dengan Sakido Mura ( ? ? ? ), yang berarti kampung
khatulistiwa. Setiap tahunnya pada tanggal 21-23 Maret dan tanggal 21-23 September, di Koto Alam terjadi
suatu fenomena alam, yakni fenomena alam ketika matahari tepat berada di garis khatulistiwa. Pada saat itu
posisi matahari akan tepat berada di atas kepala sehingga menghilangkan semua bayangan benda-benda yang
ada dipermukaan bumi. Dengan menggunakan tema ruang interaksi dan dinamika serta teori lived space yang
dikemukakan oleh Henri Lefebvre, diharapkan kawasan tugu khatulistiwa Sakido Mura dapat menjadi ruang
publik yang representatif dan menjadi wadah untuk menyaksikan fenomena alam kulminasi matahari di garis
khatulistiwa Koto Alam. Dengan dikembangkannya kawasan tugu khatulistiwa Sakido Mura sebagai objek
wisata minat khusus, Koto Alam dapat menjadi salah satu target kunjungan wisatawan, baik nasional maupun
mancanegara. Umpan balik yang diharapkan, kegiatan kepariwisataan itu akan mendatangkan dampak
ekonomi bagi masyarakat berupa terbukanya peluang usaha baru dan menjadi sumber ekonomi alternatif yang
menggairahkan dalam kehidupan masyarakat.
Kata Kunci: khatulistiwa, sakido mura ( ??? ), interaksi dan dinamika, lived space, ruang publik, objek
wisata minat khusus