Abstract :
Latar Belakang: Pasien kritis yang mengalami ketidaksadaran maupun pasien
dengan ventilator mekanik akan mempengaruhi produksi saliva sehingga bisa
meningkatkan sekret karena silia tidak mampu lagi mengeluarkan secret dari
dalam tubuh, sehingga membutuhkan bantuan hisap lendir. Tindakan suction
diperlukan untuk mempertahankan jalan napas pasien. Jika tindakan suction ini
tidak cepat dilakukan maka yang akan muncul adalah masalah dengan gangguan
bersihan jalan napas dan itu akan membuat pasien mengalami kekurangan suplay
oksigen (hipoksemia).
Gejala utama: Pasien terjadi penurunan kesadaran yaitu somnolent dengan GCS
: E:3, V:T, M:2 terpasang ventilator Mekanik. Pasien mengeluarkan sekret melalui
hidung, dan trakeostomi, pengeluaran secret banyak warnah putih, pernapasan
pasien 24x/menit.
Intervensi terapeutik: Pasien dilakukan tindakan sustioning dan dimonitor
saturasi oksigen sebelum, saat dan sesudah dilakukan tindakan suctioning.
Outcome: Setelah dilakukan tindakan suction selama 2 hari hasil yang diperoleh
yaitu Suctioning hari pertama, bahwa saturasi oksigen pasien setelah dilakukan
susctioning mengalami peningkatan yaitu dari 95% menjadi 96%. Sedangkan
tindakan sustioning hari kedua, bahwa saturasi oksigen pasien setelah dilakukan
susctioning mengalami peningkatan yaitu dari 94% menjadi 97%.
Kesimpulan: Dapat diberikan kesimpulan bahwa tindakan suctioning dapat
mempengaruhi saturasi oksigen pasien di ICU
Kata kunci: Suction, saturasi oksigen, pasien ICU