Abstract :
Latar Belakang: Pasien dengan cedera kepala berat yang mengalami penurunan
kesadaran akan mengalami gangguan pada jalan napas, sehingga dibutuhkan
manajemen jalan napas. Pasien yang mengalami gangguan pada jalan napas
akan dilakukan penanganan jalan napas buatan (artificial airway). Masalah
keperawatan yang muncul pada pasien cedera kepala berat yang terpasang jalan
nafas buatan antara lain bersihan jalan nafas tidak efektif akibat adanya retensi
sputum pada saluran napas.
Gejala utama: Temuan klinis pada pasien, RR: 29x/menit, SpO2: 92%, suara
nafas: ronchi, slem: keruh.
Intervensi terapeutik: Manajemen jalan napas buatan
Outcome: Terdapat perbedaan hasil sebelum dan sesudah intervensi manajemen
jalan napas. Pada pre test rata-rata hasil RR (22-29x/menit), SpO2 92-96%,
sedangkan pada post test rata rata hasil RR (16-24x/menit), SpO2 97%.
Kesimpulan: Terdapat perbedaan rata-rata hasil RR dan SpO2 sebelum dan
sesudah intervensi manajemen jalan napas buatan.
Kata kunci: Cedera Kepala Berat - Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif -
Manajemen Jalan Napas