Abstract :
Latar Belakang : Studi kasus saat ini membahas tentang pasien dengan diagnosa
medis fraktur femur post operasi ORIF. Fraktur merupakan kondisi kontinuitas
tulang yang berisiko menimbulkan penyatuan tulang dalam posisi yang buruk jika
tanpa diberikan intervensi. Salah satu pembedahan yang dapat dilakukan yaitu
Open Reduction Internal Fixation (ORIF). Pasca pembedahan ORIF pasien
cenderung mengalami nyeri karena jarang menggerakkan ototnya. Pasien kurang
mengerti jika setelah operasi diperbolehkan untuk melakukan mobilisasi dan
pasien kurang memahami mobilisasi seperti apa yang boleh dilakukan. Hal inilah
yang dapat menimbulkan penurunan kekuatan otot dan sendi. Tindakan
keperawatan yang dapat dilakukan setelah operasi fraktur adalah latihan Range
Of Motion (ROM) untuk meningkatkan kekuatan otot dan sendi. Gejala utama :
Gejala yang ditemukan pada Nn. N post operasi fraktur femur yaitu kaki nyeri di
bagian operasi, kaki tidak dapat digerakkan, dan kram. Intervensi : Intervensi
yang diberikan kepada Nn. N yaitu melatih rentang gerak atau Range Of Motion
(ROM) pada kaki kiri. Terapi diberikan selama 3 hari dengan pemberian 1 kali
sehari selama 15 menit pada pukul 15.00 WIB di hari pertama, dan pukul 07.00
WIB di hari kedua dan ketiga. Hasil : Hasil penelitian yang didapat menunjukkan
bahwa terjadi peningkatan kekuatan otot dari skala 2 menjadi skala 3 serta
peningkatan rentang gerak sendi lutut dari 0
o menjadi 40o
. Kesimpulan : Latihan
ROM pasca operasi fraktur femur dapat meningkatkan kekuatan otot dan rentang
gerak sendi lutut.
Kata Kunci : ROM, post operasi, fraktur, ekstremitas