Abstract :
LATAR BELAKANG: Dislokasi sendi atau luksasio adalah tergesernya
permukaan tulang yang membentuk persendian terhadap tulang lain dan juga
suatu kejadian dimana permukaan sendi tulang yang membentuk sendi tidak lagi
dalam hubungan anatomis. Salah satu tindakan yang dapat dilakukan jika terjadi
dislokasi adalah operasi. Setelah tindakan operasi muncul nyeri pada luka post
operasi. Terapi non farmakologi yang bisa kita gunakan untuk mengurangi nyeri
pasien post operasi dislokasi caput humeri salah satunya adalah teknik relaksasi
autogenic.
TUJUAN: Mengetahui pengaruh terapi relaksasi autogenic terhadap penurunan
skala nyeri pada pasien post operasi dislokasi caput humeri
METODE: Penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode deskriptif dalam
bentuk studi kasus
HASIL: Penelitian yang dilakukan pada Ny. R dengan diagnosa post operasi
dislokasi caput humeri menunjukan pemberian teknik relaksasi autogenik selama
dua hari yang dilakukan sebanyak dua kali sehari, pada hari pertama sebelum
dilakukan teknik relaksasi autogenik didaptkan hasil skala nyeri 4 dan setelah di
lakukan intervensi skala nyeri menjadi skala 3, pada hari kedua debelum
dilakukan teknik relaksasi autogenik didapatkan hasil skal nyeri 3 dan setelah
dilakukan teknik relaksasi autogenik skala nyeri menjadi skala 2.
KESIMPULAN: Penelitian ini menunjukan bahwa melakukan teknik relaksasi
autogenik pada pasien post operasi dislokasi caput humeri dapat menurunkan
skala nyeri hal ini karena teknik relaksasi ini akan menempatkan diri seperti
terhipnotis ringan yang akan memberikan perasan rileks.
KATA KUNCI: Post Operasi dislokasi Caput Humeri, Relaksasi Autogenik, Skala
Nyeri