Abstract :
YUNI ATIKA HANDAYANI. ?Hubungan antara Penerimaan Orang Tua dengan
kualitas Hidup Anak Retardasi Mental di Sekolah Luar Biasa Negeri I Yogyakarta
Tahun 2022?.
Latar Belakang: Penerimaan diri yaitu mampu mengatasi masalah dalam
memperbaiki diri dan motivasi yang tinggi dalam merawat anak. Namun, pada
penerimaan orang tua yang memiliki anak dengan tuna grahita terkadang keadaan
anak dapat menimbulkan rasa malu terhadap lingkungan sekitar. Sehingga
berpengaruh pada kualitas hidup anak dengan tuna grahita di lingkungan sosial,
kualitas hidup sendiri yaitu konsep memasukkan beberapa aspek baik dari
kesehatan fisik, psikologis dan lingkungan sosial.
Tujuan Penelitian: mengetahui hubungan antara penerimaan orang tua dengan
kualitas hidup anak retardasi mental
Metode Penelitian: Desain penelitian menggunakan correlation. Populasi
penelitian ini adalah orang tua atau wali yang memiliki anak dengan tunagrahita.
Teknik pengambilan sampel menggunakan porpuse sampling dengan 30
responden. Alat ukur yang digunakan dalam penerimaan orang tua yaitu Parent
PARQ dan kualitas hidup anak menggunakan PedsQL generic Core scales.
Hasil Penelitian: Hasil uji statistic fisher extract test pada penerimaan orang tua
dengan kualitas hidup anak retardasi mental ?-value (0. 628) > ? (0,05).
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara penerimaan orang tua dengan
kualitas hidup anak retardasi mental di Sekolah Luar Biasa Negeri 1Yogyakarta
tahun 2022
Saran: Diharapkan peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian yang
berhubungan dengan faktor-faktor penerimaan orang tua dari self understanding,
realistic expectations, absence of enviromental obstacles, favorable social
attitudes, good childhood training, and self perspective.
Kata Kunci: penerimaan orangtua, kualitas hidup anak, retadasi mental, xiii +111
halaman +14 tabel + 2 skema +13 Lampiran
Kepustakaan: 36, 2013-2021