Abstract :
ROSARYO RAHANUBUN. ?Pengaruh Terapi Senam Otak Terhadap Tingkat Stres
Pada Pasien Dengan Perilaku Kekerasan di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Klaten
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016?.
Latar Belakang: Menurut WHO ada 450 juta orang dengan gangguan kejiwaan
diseluruh dunia. Riskesdas tahun 2013 di Indonesia 6% dan di Jawa Tengah 4,7%
orang dengan gangguan mental emosional. Stres merupakan respon tubuh terhadap
tuntutan dari lingkungan sekitar. Senam Otak merupakan terapi modalitas untuk
mengatasi perilaku kekerasan dan bermanfaat untuk mengatasi stres.
Tujuan: Mengetahui pengaruh terapi senam otak terhadap tingkat stres pada pasien
dengan perilaku kekerasan di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Klaten Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2016.
Metode: Desain penelitian ini adalah pre eksperimental dengan rancangan one group
pre test post test. Populasi 49 responden, jumlah sampel 16 responden perilaku
kekerasan di Ruang Geranium dan Ruang Helikonia RSJD Dr. RM. Soedjarwadi
Klaten Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016. Analisis data dengan Wilcoxon Signed
Rank Test.
Hasil: Sebelum dilakukan senam otak (10 gerakan) 16 responden (100%) memiliki
tingkat stres sedang, setelah dilakukan senam otak menjadi 14 responden (87,5%)
tingkat stes rendah, 2 responden (12,5%) tingkat stres sedang. Analisis statistik
dengan Wilcoxon Signed Rank Test menunjukan hasil signifikasi p = 0,000 dengan ?
= 0,05, sehingga (p < ?) yang berarti H0 ditolak dan H? diterima.
Kesimpulan: Terdapat pengaruh terapi senam otak terhadap tingkat stres pada pasien
dengan perilaku kekerasan di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Klaten Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2016.
Saran: Disarankan bagi perawat rutin memberikan senam otak 6 kali dalam satu minggu.
Kata kunci: Senam otak, stres, perilaku kekerasan.
xx +124 hal + 22 gambar + 18 tabel + 4 skema+ 10 Lampiran
Kepustakaan: 44, 2005-2015