DETAIL DOCUMENT
KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG DIJUAL DIPANTAI BATAKAN TAHUN 2015
Total View This Week0
Institusion
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari
Author
M. Wira Setiawan, MWS
Lisa Andina (1123038303), LA
Atni Primanadini (030811019), AP
Subject
D3 TLM, AAK Borneo Lestari 
Datestamp
2019-08-05 06:02:41 
Abstract :
FORMALDEHYDE CONTENT IN SALTED FISH SOLD AT THE BATAKAN BEACH 2015 M. Wira Setiawan(1), Lisa Andina(1), Atni Primanadini(1) 1) Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru Kalimantan Selatan Jalan Kelapa Sawit 8 Bumi Berkat No.1 RT.2 RW.1 Telp (0511) 7672224 Banjarbaru Kalimantan Selatan 70714 e-mail : raaawiraaa@yahoo.co.id ABSTRACT Food Additives should not be used in order to conceal the damage or the decay of food or in order to deceive consumers. The Regulation of Health Minister (No.033 in 2012) states that the additional of formaldehyde in food is prohibited. Formaldehyde is toxic and harmful to the consumer’s health. Salted fish is a fish that is undergoing a process of preservation, but salted fish cannot survive for a long time periode of storage. Many producers use formaldehyde as a preservative in a salted fish so that they do not suffer losses. The purpose of this study to determine the formaldehyde content in the salted fish are sold at Batakan beach using the test kit method. The type of sampling is purposive sampling where the sample collected only from the place that is often visited by the consumers., the sample in this research were a salted mackerel, a salted “peda” and a salted squid. This examination using reagen kit A and reagent kit B. The positive reaction shown a purple color. From the three types of salted fish collected from 5 different places, there were three samples obtained positive results (20%), and there were 12 negative samples (80%). Keywords : Formaldehyde, Salted Fish, Reagent Kit (1) Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG DIJUAL DIPANTAI BATAKAN TAHUN 2015 M. Wira Setiawan(1), Lisa Andina(1), Atni Primanadini(1) 1) Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru Kalimantan Selatan Jalan Kelapa Sawit 8 BumiBerkat No.1 RT.2 RW.1 Telp (0511) 7672224 Banjarbaru Kalimantan Selatan 70714 e-mail : raaawiraaa@yahoo.co.id ABSTRAK Bahan Tambahan Pangan tidak boleh digunakan bila bertujuan untuk menyembunyikan kerusakan atau kebusukan makanan atau untuk menipu konsumen. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.033 Tahun 2012 disebutkan bahwa bahan tambahan yang dilarang diantaranya formalin. Formalin merupakan bahan beracun dan berbahaya bagi kesehatan. Ikan asin adalah ikan yang mengalami proses pengawetan, namun pengawetan ikan asin ini tidak dapat bertahan dalam waktu yang lama. Kebanyanyakan produsen menggunakan formalin sebagai pengawet ikan asin agar mereka tidak mengalami kerugian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya kandungan formalin pada ikan asin yang dijual dipantai Batakan dengan metode kit test. Penelitian ini bersifat deskriptif. Jenis pengambilan sampel adalah purposive sampling dimana pengambilan hanya ditempat yang ramai dikunjungi oleh konsumen dengan sampel yaitu ikan asin tenggiri kering, ikan asin peda kering, dan ikan asin cumi kering. Pemeriksaan ini menggunakan reagen kit A dan reagen kit B apabila reaksi positif akan memberikan warna ungu. Dari 3 jenis ikan asin dari 5 tempat yang berbe dadidapatkan hasil positif 3 sampel (20%) dan negatif 12 sampel (80%), diharapkan para produsen untuk memakai pengawet yang tidak berbahaya dalam proses pengeringan agar tidak berdampak buruk pada konsumen. Kata kunci : Formalin, IkanAsin, Reagen Kit (1) Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru 

Institution Info

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari