Penetapan Kadar Total Fenolik dan Flavonoid Fraksi N-Heksan dari Ekstrak Metanol Daun Binjai (Mangifera Caesia Jack. ex. Wall) Menngunakan Spektrofotometri UV-VIS
Total View This Week9
Total View This Week9
Institusion
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari
Author
Cahaya Rahayu Yuliani, CRY
Subject
S1 Farmasi, STIKES Borneo Lestari
Datestamp
2021-09-17 01:29:43
Abstract :
Senyawa fenolik dan flavonoid terkandung di dalam banyak tanaman, salah satu nya adalah genus Mangifera. Tanaman Binjai (Mangifera caesia Jack. ex. Wall) adalah tanaman endemik dari Kalimantan yang merupakan salah satu spesies dari genus Mangifera. Tanaman Binjai terbukti mengandung senyawa fenolik dan flavonoid terutama pada bagian daun sehingga berpotensi sebagai sumber tanaman berkhasiat obat. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan kadar total fenolik dan flavonoid fraksi n-heksan dari ekstrak metanol daun Binjai secara kualitatif melalui skrinning fitokimia dan uji KLT serta secara kuantitatif menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Daun Binjai diekstraksi dengan metode sokletasi menggunakan pelarut metanol dan difraksinasi cair-cair untuk mendapatkan fraksi n-heksan. Identifikasi senyawa fenolik dan flavonoid menggunakan skrining fitokimia dan Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Penetapan kadar total fenolik menggunakan reagen Folin-Ciocalteu dengan larutan standar asam galat, sedangkan penetapan kadar total flavonoid menggunakan pereaksi AlCl3 dengan larutan standar kuersetin. Hasil uji kualitatif dengan skrining fitokimia dan KLT menunjukkan fraksi n-heksan dari esktrak metanol daun Binjai memiliki kandungan fenolik dan flavonoid. Hasil penelitian menunjukkan kadar total fenolik fraksi n-heksan dari ekstrak metanol daun Binjai yaitu sebesar 45,19 µgGAE/mg atau 4,519%, sedangkan kadar total flavonoid sebesar 165,055 µgQE/mg atau 16,505%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa fraksi n-heksan dari ekstrak metanol daun Binjai mengandung senyawa metabolit sekunder berupa fenolik dan flavonoid yang dapat berpotensi sebagai obat.
Senyawa fenolik dan flavonoid terkandung di dalam banyak tanaman, salah satu nya adalah genus Mangifera. Tanaman Binjai (Mangifera caesia Jack. ex. Wall) adalah tanaman endemik dari Kalimantan yang merupakan salah satu spesies dari genus Mangifera. Tanaman Binjai terbukti mengandung senyawa fenolik dan flavonoid terutama pada bagian daun sehingga berpotensi sebagai sumber tanaman berkhasiat obat. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan kadar total fenolik dan flavonoid fraksi n-heksan dari ekstrak metanol daun Binjai secara kualitatif melalui skrinning fitokimia dan uji KLT serta secara kuantitatif menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Daun Binjai diekstraksi dengan metode sokletasi menggunakan pelarut metanol dan difraksinasi cair-cair untuk mendapatkan fraksi n-heksan. Identifikasi senyawa fenolik dan flavonoid menggunakan skrining fitokimia dan Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Penetapan kadar total fenolik menggunakan reagen Folin-Ciocalteu dengan larutan standar asam galat, sedangkan penetapan kadar total flavonoid menggunakan pereaksi AlCl3 dengan larutan standar kuersetin. Hasil uji kualitatif dengan skrining fitokimia dan KLT menunjukkan fraksi n-heksan dari esktrak metanol daun Binjai memiliki kandungan fenolik dan flavonoid. Hasil penelitian menunjukkan kadar total fenolik fraksi n-heksan dari ekstrak metanol daun Binjai yaitu sebesar 45,19 µgGAE/mg atau 4,519%, sedangkan kadar total flavonoid sebesar 165,055 µgQE/mg atau 16,505%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa fraksi n-heksan dari ekstrak metanol daun Binjai mengandung senyawa metabolit sekunder berupa fenolik dan flavonoid yang dapat berpotensi sebagai obat.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
