Abstract :
ABSTRAK
Stres kerja berhubungan secara signifikan dengan perilaku caring perawat, stres kerja yang berlangsung terlalu lama juga dapat mengakibatkan mental overload atau burnout. Perawat ruang isolasi COVID-19 lebih besar kemungkinannya mengalami stres kerja daripada perawat ruang non-isolasi COVID-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan stres kerja perawat ruang isolasi dengan ruang non-isolasi COVID-19 di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat di Ruang Rawat Inap isolasi dan non-isolasi COVID-19 RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang yang berjumlah 70 orang. Sampling penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 60 orang. Teknik analisa datanya adalah Mann Whitney U Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir setengah responden perawat ruang isolasi COVID-19 mengalami stres ringan dan sedang yaitu masing ? masing sebanyak 12 orang (40,0%). Sebagian besar responden perawat ruang non-isolasi COVID-19 tidak mengalami stres yaitu sebanyak 22 orang (73,3%). Hasil analisa data menunjukkan nilai ? = 0,000. Yang berarti adaperbedaan stres kerja perawat ruang isolasi dengan ruang non-isolasi COVID-19 di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. Saran dari penelitian ini adalahperawat diharapkan mengadakan rekreasi bersama/ refreshing untuk membina hubungan interpersonal yang lebih baik. Hubungan interpersonal yang baik akan membantu perawat dalam pencegahan terhadap stres di tempat kerja.
Keyword: stress, Perawat, Ruang isolasi