Abstract :
Kejatuhan manusia ke dalam dosa telah memberikan pengaruh dalam relasi manusia baik kepada Tuhan dan sesama makhluk ciptaan. Salah satu problem relasional kepadasesama adalah hadirnya sikap membedakan manusia berdasarkan identifikasi fisik.
Pembedaan manusia secara fisik disebut dengan rasisme. Rasisme pada dasarnya adalah penolakan terhadap kelompok manusia yang lain dengan standar-standar baik biologis, sosial dan budaya serta agama. Konsep tentang adanya ras manusia yang berbeda telah menjadi wawasan dunia bahkan di komunitas negara Kristen. Rasisme mempengaruhi berbagai bidang kehidupan manusia, baik pendidikan, olah raga, seni, hukum, politik, ekonomi, agama dan sebagainya. Pengaruh rasisme telah memberikan dampak terjadinya diskriminasi, konflik horizontal, genosida, perpecahan umat manusia, pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dan problem psikologis. Problem rasismeadalah problem wawasan dunia tentang manusia, maka cara yang paling baik mengatasi
problem rasisme adalah dengan membangun wawasan dunia tentang manusia berdasarkan doktrin Kristen. Doktrin Kristen yang memiliki pengaruh kuat dalam membangun wawasan dunia tentang manusia adalah doktrin imago Dei. Melalui metode penelitiankualitatif dengan melakukan analisis fenomenologi rasisme dan studi pustaka penelitian ini menghasilkan pemikiran tentang doktrin imago Dei yang menekankan manusia sebagai gambar dan rupa Allah dalam keseluruhan eksistensi manusia dan
keilahian dalam Allah Tritunggal dan beberapa prinsip penting implementasi doktrin imago Dei dan implikasinya bagi kekristenan masa kini, yaitu: manusia memiliki nilai yang sama di hadapan Tuhan, semua manusia menyadari kesamaan natur, manusia
saling berelasi dan bersekutu, manusia menghargai setiap keadaan fisik, manusia tidak melakukan diskriminasi, yang didasarkan pada rasisme, manusia memiliki natur keberagaman, manusia memiliki hak yang sama dalam, mengelola alam semesta, manusia dapat menikah antar etnis, menghapus penjajahan antar manusia, menolak perilaku lesbian, gay, biseksual dan transeksual, memberikan pengajaran tentang penciptaan manusia dan mendukung gerakan oikumene. Penelitian ini berimplikasi pada konsep teologis, etis-praktis, ideologis, historis dan sains