DETAIL DOCUMENT
ANALISIS POTE NSI PENGEMBANGAN PERTANIAN ORGANIK DAN KONVENSIONAL DI KECAMATAN BAITO DALAM MEN DUKUNG MISI KETAHANAN PANGAN BERKELANJUTAN DI KABUPATEN KONAWE SELATAN
Total View This Week14
Institusion
Universitas Halu Oleo
Author
HARIYANTO LIAMBO, G2F1 17 010
Subject
Pengembangan pertanian 
Datestamp
2020-03-09 07:00:28 
Abstract :
ABSTRAK Analisis Potensi Pengembangan Pertanian Organik dan Konvensional Di Kecamatan Baito Dalam Mendukung Misi Ketahanan Pangan Berkelanjutan Di Kabupaten Konawe Selatan Oleh: 1Hariyanto Liambo (G2F1 17 010) 2 Sahta Ginting (Pembimbing I) 3 La Ode Afa (Pembimbing II) Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Potensi pengembangan pertanian organik dan konvensional ditinjau dari luas lahan dan potensi ketersedian lahan dimasa akan datang di Kecamatan Baito; 2) Kelayakan usaha tani pertanian organik dan konvensional di Kecamatan Baito dalam rangka menjamin keberlanjutan usaha dan manfaat; dan 3) Arahan pengembangan pertanian organik dan konvensional di Kecamatan Baito untuk mendukung misi ketahanan pangan berkelanjutan di Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian merupakan penelitian kualitatif. Jumlah sampel sebanyak 149 petani. Analisis data dilakukan dengan pendekatan spasial (SIG ArcView) dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa; 1) Potensi pertanian di Kecamatan Baito ditinjau dari luasan yang diusahakan petani adalah 1.363 ha yang terdiri dari pertanian organik sekitar 626,63 ha dan konvensional sekitar 736,37 ha, serta didukung dengan ketersediaan lahan untuk pengembangan pertanian dimasa akan datang sesuai dengan rencana tata ruang hingga tahun 2033 yakni 3.349,67 ha; 2) Usaha pertanian organik yang diusahakan oleh masyarakat di Kecamatan Baito terdiri tiga belas (13) komoditi yakni; padi ladang, jagung, kacang tanah, ubi kayu, kedelai, cabe rawit, terong, labu siam, kangkung, bayam, nenas, papaya dan pisang yang kesemua jenis tersebut layak dikembangkan karena memiliki nilai R/C > 1. Sedangkan usaha pertanian konvensional yang diusahakan terdiri dari tujuh (7) komoditi yakni; padi sawah, kedelai, cabe besar, bayam, tomat apel, mentimun dan buncis yang kesemua jenis tersebut layak dikembangkan karena memiliki nilai R/C > 1; dan 3) Arahan pengembangan pertanian organik dan konvensional di Kecamatan Baito untuk mendukung misi ketahanan pangan berkelanjutan di Kabupaten Konawe Selatan adalah; (1) Pembentukan kawasan pilot project pengembangan pertanian organik dan konvensional secara berkelanjutan; (2) Pengembangan pertanian organik dan konvensional dengan pendekatan perencanaan melalui pendekatan ekologis, kelayakan usaha, keadilan dan adaptasi lingkungan; serta (3) Pendekatan konsep kawasan yakni kawasan pertanian konvensional yang berbasis di Desa Wonua Raya, Desa Mekar Jaya dan Desa Baito (964,32 ha); kawasan pusat pengembangan pertanian organik di Desa Matabubu, Desa Amasara, Desa Ahuangguluri dan Desa Sambahule (1.965,10 ha); dan kawasan pendukung di desa Tolihe, Desa Wonua Raya dan Desa Mekar Jaya (420,25 ha). Kata Kunci : Pertanian Organik, Konvensional dan Kelayakan Usaha 
Institution Info

Universitas Halu Oleo