DETAIL DOCUMENT
ADVERSE DRUG REACTION OBAT ANTIRETROVIRAL (ARV) PADA PASIEN HIV/AIDS DI PUSKESMAS INISIASI ANTIRETROVIRAL THERAPY (ART)
Total View This Week0
Institusion
UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL
Author
Paramitha, Tasya Ayu
Dewi, Dewa Ayu Putu Satrya
Rudiartha, I Gusti Lanang Made
Subject
RS Pharmacy and materia medica 
Datestamp
2023-03-11 01:09:22 
Abstract :
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menginfeksi seldarah putih sehingga menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh infeksi HIV. Penggunaan obat ARV dapat menurunkan angka kematian kasus HIV/AIDS dan meningkatkan kualitas hidup penderita. Namun, penggunaan obat-obat tersebut dapat menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan, walaupun dengan dosis dan indikasi yang sesuai. Hal ini yang biasa disebut dengan adverse drug reactions (ADR). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ADR obat ARV pada pasien HIV/AIDS pada Puskesmas Inisiasi ART. Penelitian ini termasuk studi observasional menggunakan rancangan deskriptif dengan pendekatan secara retrospektif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan melihat rekam medis pasien dan diidentifikasi menggunakan skala naranjo. Hasil dari penelitian kejadian ADR obat ARV pada pasien HIV/AIDS di Puskesmas Inisiasi ART di Bali sebagian besar terjadi pada usia 26-35 tahun (47,2%) dan berjenis kelamin laki-laki (69,8%). Serta, sebagian besar terjadi pada pasien yang bekerja sebagai pegawai swasta (58,5%). Onset munculnya ADR terjadi dalam rentang 7-14 hari dengan ADR yang paling banyak terjadi adalah gangguan dermatologi yaitu ruam kulit (33.96%) dan obat yang dicurigai sebagai penyebab ADR adalah Tenofovir (TDF)/ Lamivudine (3TC)/ Efavirenz (EFV) dengan kategori possible (mungkin menyebabkan ADR). 
Institution Info

UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL