DETAIL DOCUMENT
PERBEDAAN ANTARA PUSKESMAS DENPASAR SELATAN PADA PENGGUNAAN OBAT RASIONAL PENYAKIT ISPA NON-PNEUMONIA BERDASARKAN INDIKATOR PERESEPAN DAN INDIKATOR FASILITAS KESEHATAN PERIODE JANUARI-DESEMBER 2020
Total View This Week0
Institusion
UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL
Author
Krismadani, Krismadani
Maharianingsih, Ni Putu
Arimbawa, Putu Eka
Subject
RS Pharmacy and materia medica 
Datestamp
2023-03-06 12:44:52 
Abstract :
Penggunaan obat secara rasional merupakan salah satu usaha pelayanan kesehatan dengan menjamin keamanan, efektifitas, serta biaya yang terjangkau untuk masyarakat. Prevalensi ISPA di Indonesia cukup tinggi yaitu sebesar 9,3%. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi perbedaan kerasionalan penggunaan obat yang ditinjau berdasarkan indikator peresepan dan indikator fasilitas kesehatan pada penyakit ISPA non pneumonia di Puskesmas I, II, III dan IV Denpasar Selatan. Penelitian menggunakan rancangan penelitian desksriptif, metode retrospektif cross-sectional dengan teknik pengambilan data purposive sampling. Sampel berasal dari resep, rekam medis pasien ISPA non pneumonia 2020. Sampel sejumlah 600, dengan analisis analitik uji non parametrik uji Kruskal-Wallis. Hasil penelitian berdasarkan indikator peresepan yaitu parameter rerata jumlah item per resep (1,8 obat/resep), persentase peresepan antibiotik ISPA Nonpneumonia (1,7%), persentase peresepan obat generik (99,55%) dan persentase obat yang diresepkan dari DOEN (79,63%). Indikator Fasilitas Kesehatan yaitu parameter ketersediaan salinan daftar obat-obat esensial (100%) dan ketersediaan obat-obat esensial (87,04%). Uji analitik indikator peresepan di Puskesmas Denpasar Selatan pada parameter peresepan obat generik dan peresepan dari DOEN p-value <0,05 serta Indikator fasilitas kesehatan di Puskesmas Denpasar Selatan pvalue >0,05. Kesimpulan penelitian indikator peresepan dinyatakan rasional pada parameter rerata jumlah item per resep dan persentase peresepan antibiotik, sedangkan tidak rasional pada persentase peresepan obat generik dan obat yang diresepkan dari DOEN atau formularium. Pada indikator fasilitas kesehatan dinyatakan rasional pada parameter ketersediaan salinan daftar obat-obat esensial atau formularium sedangkan ketersediaan obat-obat esensial dinyatakan tidak rasional. Terdapat berbedaan bermakna antar Puskesmas I-IV Densel pada parameter peresepan obat generik dan peresepan dari DOEN. 
Institution Info

UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL