POTENSI PEMANFAATAN TANAMAN OBAT HIPERTENSI BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI KECAMATAN KINTAMANI KABUPATEN BANGLI
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL
Author
Handayani, Ni Komang Sri
Apsari, Dewi Puspita
Sutjana, I Dewa Putu
Apsari, Dewi Puspita
Sutjana, I Dewa Putu
Subject
RS Pharmacy and materia medica
Datestamp
2023-03-07 01:50:17
Abstract :
Peningkatan jumlah kasus corona terjadi dalam waktu singkat dan membutuhkan penanganan segera. Faktor resiko yang menyebabkan penyakit Covid19 diantaranya; usia, jenis kelamin, perokok aktif, imunitas yang lemah, dan beberapa komorbid seperti hipertensi dan diabetes mellitus. Hipertensi atau penyakit darah tinggi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah di atas batas normal yaitu 140/90 mmHg. Diperlukan pengobatan yang tepat untuk menangani penyakit hipertensi. Pengobatan alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan tanaman obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi pemanfaatan tanaman obat hipertensi berbasis kearifan lokal di Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli dengan memperhatikan jenis tanaman, bagian tanaman dan cara pengolahan tanaman. Penelitian ini merupakan kualitatif eksploratif. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara kepada 34 responden. Selanjutnya analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil: Menunjukkan bahwa tanaman obat di Kecamatan Kintamani yang paling banyak digunakan oleh masyarakat sebagai pengobatan hipertensi berasal dari kebun (49%) dan perkarangan rumah (35%). Tanaman obat yang paling banyak adalah jenis famili Rubiaceae dengan persentase (9,81%) yang diikuti oleh terbanyak keduaCurcubitaceae (7,85%) yang berkhasiat dumalada (Netral). Bagian tanaman obat yang paling banyak digunakan adalah daun dengan persentase (46,43%) dalam keadaan segar (92,16%) dengan umur daun yang sudah dewasa (68,63%). Cara penggolahan tanaman obat yang paling banyak digunakan adalah dengan cara penggunaan tunggal (78%) dengan cara direbus (49,27%) kemudian dikonsumsi dengan cara diminum (79,66%). Simpulan: Potensi tanaman obat untuk mengatasi penyakit hipertensi berbasis kearifan lokal di Di Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli dari famili Rubiaceae yang memiliki habitat dikebun dan berkhasiat dumalada (Netral). Bagian tanaman yang digunakan adalah daun dalam keadaan segar dengan umur daun dewasa. Cara pengolahan dengan cara penggunaan tunggal dengan cara direbus dan dikonsumsi dengan cara diminum 2 kali sehari.
Peningkatan jumlah kasus corona terjadi dalam waktu singkat dan membutuhkan penanganan segera. Faktor resiko yang menyebabkan penyakit Covid19 diantaranya; usia, jenis kelamin, perokok aktif, imunitas yang lemah, dan beberapa komorbid seperti hipertensi dan diabetes mellitus. Hipertensi atau penyakit darah tinggi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah di atas batas normal yaitu 140/90 mmHg. Diperlukan pengobatan yang tepat untuk menangani penyakit hipertensi. Pengobatan alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan tanaman obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi pemanfaatan tanaman obat hipertensi berbasis kearifan lokal di Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli dengan memperhatikan jenis tanaman, bagian tanaman dan cara pengolahan tanaman. Penelitian ini merupakan kualitatif eksploratif. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara kepada 34 responden. Selanjutnya analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil: Menunjukkan bahwa tanaman obat di Kecamatan Kintamani yang paling banyak digunakan oleh masyarakat sebagai pengobatan hipertensi berasal dari kebun (49%) dan perkarangan rumah (35%). Tanaman obat yang paling banyak adalah jenis famili Rubiaceae dengan persentase (9,81%) yang diikuti oleh terbanyak keduaCurcubitaceae (7,85%) yang berkhasiat dumalada (Netral). Bagian tanaman obat yang paling banyak digunakan adalah daun dengan persentase (46,43%) dalam keadaan segar (92,16%) dengan umur daun yang sudah dewasa (68,63%). Cara penggolahan tanaman obat yang paling banyak digunakan adalah dengan cara penggunaan tunggal (78%) dengan cara direbus (49,27%) kemudian dikonsumsi dengan cara diminum (79,66%). Simpulan: Potensi tanaman obat untuk mengatasi penyakit hipertensi berbasis kearifan lokal di Di Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli dari famili Rubiaceae yang memiliki habitat dikebun dan berkhasiat dumalada (Netral). Bagian tanaman yang digunakan adalah daun dalam keadaan segar dengan umur daun dewasa. Cara pengolahan dengan cara penggunaan tunggal dengan cara direbus dan dikonsumsi dengan cara diminum 2 kali sehari.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
