Institusion
UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL
Author
Larasati, Ni Luh Nopi
Maharjana, Ida Bagus Nyoman
Sutrisnawati, Ni Nyoman Dwi
Subject
RS Pharmacy and materia medica
Datestamp
2023-03-07 02:54:02
Abstract :
Latar belakang: Infeksi saluran kemih merupakan penyakit infeksi yang memiliki prevalensi yang cukup tinggi serta dapat terjadi pada segala jenjang usia dan jenis kelamin. Obat untuk mengatasi masalah infeksi adalah antimikroba seperti antibiotik dimana pengguaan antibiotik di negara berkembang 30-80% penderita yang dirawat di rumah sakit mendapat antibiotik berdasarkan persentase tersebut 20-65% penggunaannya dianggap tidak tepat. Penderita penyakit ISK termasuk dalam 10 penyakit yang tertinggi di Rumah Sakit BaliMed. Tujuan: Memberikan gambaran penggunaan antibiotik untuk pasien ISK yang meliputi jenis dan golongan antibiotik dan mengidentifikasi jumlah pengobatan antibiotik yang rasional pada pasien ISK. Metode: Penelitian ini termasuk ke dalam non eksperimental dengan rancangan penelitian desksriptif obeservasional yakni dengan desain penelitian cross sectional. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif dengan mengambil data lama atau yang sudah ada pada rekam medis pasien ISK yang di rawat inap Rumah Sakit BaliMed Denpasar tahun 2019. Hasil: Dilihat dari rasionalitas penggunaan antibiotik pada pasien ISK di Rumah sakit Bali Medika Denpasar berdasarkan 8 kriteria POR sebagian besar jenis antibiotik yang digunakan Levofloxacine dari golongan Kuinolon sebanyak 29,3%. Namun terdapat ketidaktepatan penggunakan antibiotik ditinjau dari indikator tepat dosis yaitu terdapat 6 sampel dosis yang tidak tepat dan ditinjau dari indikator tepat lama pemberian sebanyak 2 sampel dosis yang tidak tepat. Dilihat dari evaluasi pemberian antibiotik dengan metode gyssens pada pasien ISK sebanyak 90,7% termasuk pada kategori 0 yang berarti penggunaan antibiotik tepat/bijak, sebanyak 1,3% berada pada golongan I yang berarti penggunaan antibiotik tidak tepat waktu dikarenakan durasi pemberian antibiotik yang terlalu cepat, dan sebanyak 8% berada pada golongan IIA yang berarti penggunaan antibiotik tidak tepat dosis yaitu pada jenis antibiotik Ceftriaxone, Ciprofloxacin, dan Cefixime. Simpulan: Disimpulkan bahwa rasionalitas pemberian antibiotik pada pasien ISK sebagian besar sudah tepat semua dan evaluasi pemberianantibiotik dengan metode gyssens termasuk penggunaan antibiotik tepat/bijak.