DETAIL DOCUMENT
HUBUNGAN AKTIFITAS FISIK DAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN JANTUNG DAN PARU PADA LANSIA DI BANJAR ASTHA BHUANA DESA TEGAL HARUM KECAMATAN DENPASAR BARAT
Total View This Week0
Institusion
UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL
Author
Sari, Ayu Novia
Suparwati, Komang Tri Adi
Prianthara, I Made Dhita
Subject
RM695-893 Physical medicine, Physical therapy 
Datestamp
2023-03-08 08:27:09 
Abstract :
Meningkatnya usia dapat menimbulkan proses penuaan yang terjadi pada lansia dan diikuti oleh beberapa kemunduran yang ada pada tubuh lansia. Perubahan yang terjadi seperti peningkatan atau penurunan indeks massa tubuh (IMT) dan juga berpengaruh pada aktivitas fisik yang dapat mempengaruhi daya tahan kardiovaskular pada lansia sehingga menyebabkan peningkatan denyut nadi dan kondisi cepat lelah. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan hubungan antara IMT dan aktivitas fisik terhadap daya tahan jantung dan paru pada lanjut usia. Penelitian ini menggunakan rancangan cross-sectional study. Populasi pada penelitian ini adalah lansia di Banjar Astha Bhuana Desa Tegal Harum Kecamatan Denpasar Barat. Penelitian ini menggunakan metode teknik acak sederhana dimana didapatkan responden sebanyak 40 orang yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengukuran Aktifitas Fisik Menggunakan kuesioner Physical Activity for the Erderly (PASE), tinggi badan stadiometer dan berat badan menggunakan timbangan dilakukan untuk mengetahui Indeks Massa Tubuh , sedangkan untuk pengukuran daya tahan jantung dan paru dilakukan pengukuran six minute walking test. Data yang didapat diolah menggunakan software SPSS dengan uji chi-square untuk mengetahui ada hubungan aktifitas fisik dengan daya tahan jantung paru pada lansia dan ada hubungan indeks massa tubuh dengan daya tahan jantung dan paru pada lansia. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 40 responden memiliki usia minimal 60 tahun, usia maksimal 71 tahun dengan usia terbanyak pada rentang 64-67 tahun. Sampel perempuan sebanyak 14 orang responden (35,0%) dan sampel laki- laki lebih besar yaitu sebanyak 26 responden (65,0%). Pada kategori aktifitas fisik baik yaitu berjumlah 37 responden (92,5%) dan kategori aktifitas fisik kurang yaitu berjumlah 3 responden (7,5%). Pada IMT normal sebanyak 17 responden, overeight sebanyak 10 responden, obesitas sebanyak 13 responden. Pada kategori daya tahan jantung dan paru kategori sangat buruk sebesar 3 responden, kategori buruk 3 responden, kategori cukup 15 responden, kategori baik 14 responden, kategori sangat baik 4 responden dan kategori sangat baik sekali 1 responden. Berdasarkan hasil analisis hubungan antara IMT terhadap daya tahan jantung dan paru dengan uji chi-square didapatkan hasil p = 0,76 (p>0,05). Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara IMT terhadap daya tahan jantung dan paru lansia. Sedangkan, Hasil analisis hubungan antara Aktivitas fisik terhadap daya tahan jantung dan paru dengan uji chi-square didapatkan hasil p = 0,028 (p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik terhadap daya tahan jantung dan paru lansia. 
Institution Info

UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL