Institusion
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari
Author
., Haslah
Subject
S1 Farmasi, STIKES Borneo Lestari
Datestamp
2020-01-02 00:18:55
Abstract :
ABSTRAK
PENGEMBANGAN FORMULA KRIM EKSTRAK ETANOL 96% HERBA
LAMPASAU (Diplazium esculentum Swartz) SEBAGAI PENYEMBUH
LUKA SAYAT DENGAN VARIASI STIFFENING AGENT (Oleh Haslah;
Pembimbing: Wahyudin Bin Jamaludin, Dyera Forestryana; 2019; 84
Halaman)
Herba lampasau (Diplazium esculentum Swartz) memiliki kandungan
flavonoid, tanin dan saponin yang berfungsi sebagai penyembuh luka sayat.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh variasi stiffening agent dan
kestabilan formula krim berdasarkan evaluasi uji sebelum dan sesudah stress
condition. Herba lampasau diekstraksi dengan maserasi, kemudian dibuat 9
formula krim dengan variasi stiffening agent (setil alkohol, cera alba dan
kombinasi) dan konsentrasi masing-masingnya. Data yang diperoleh dianalisis
secara deskriptif untuk pengujian organoleptis, homogenitas dan tipe krim
sedangkan ANOVA satu arah untuk pengujian daya lekat, daya sebar, pH dan
viskositas. Hasil yang diperoleh formula berbentuk semi solid berwarna hijau tua,
bau khas, homogen dengan tipe krim minyak dalam air (o/w). Pada pengujian daya
lekat diperoleh 4,11-4,63 detik, daya sebar 3,9-20,3 g.cm/detik, pH 7,62-8,24 dan
viskositas 4021,66-7078,33 mPas. Pada daya lekat dan pH diperoleh nilai p value
(> 0,05), sehingga dapat dinyatakan bahwa sebelum dan sesudah stress condition
tidak terjadi perubahan yang signifikan sedangkan pada pengujian daya sebar dan
viskositas diperoleh nilai p value (< 0,05) sehingga dapat dinyatakan bahwa
sebelum dan sesudah stress condition terjadi perubahan yang signifikan. Formula
C3 merupakan formula yang optimum pada krim karena memiliki daya sebar kecil,
daya lekat dan viskositas tinggi serta pH yang sesuai untuk sediaan topikal.
Kata kunci: Herba Lampasau (Diplazium esculentum Swartz), Krim, Penyembuh
Luka Sayat, Stiffening Agent.