Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Daun Kelakai (Stenochlaena Palustris (Burm.F) Bedd) terhadap Bakteri Propionibacterium Acnes
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari
Author
Nuke Azwarina, NA
Subject
S1 Farmasi, STIKES Borneo Lestari
Datestamp
2021-09-18 03:00:21
Abstract :
Jerawat adalah peradangan yang dapat disebabkan oleh bakteri Propionibacterium acnes. Salah satu tanaman yang dapat berpotensi sebagai antibakteri yaitu kelakai (Stenochlaena palustris (Burm.F) Bedd). Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder dan mengetahui aktivitas ekstrak metanol daun kelakai (S. palustris (Burm.F) Bedd) dalam menghambat bakteri P.acnes berdasarkan diameter zona hambat dan kategori hambatnya. Uji skrining fitokimia meliputi alkaloid, flavonoid, saponin, steroid-terpenoid, dan tanin. Metode uji aktivitas antibakteri dengan metode difusi sumuran menggunakan konsentrasi ekstrak 12,5%; 25%; 37,5%; 50%; 75%; dan 100%. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak metanol daun kelakai (S. palustris (Burm.F) Bedd) mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, steroid, dan tanin. Ekstrak metanol daun kelakai (S. palustris (Burm.F) Bedd) memiliki aktivitas antibakteri dalam menghambat P.acnes dengan kategori sedang pada konsentrasi 12,5%; 25%; dan 37,5% dan kategori kuat pada konsentrasi 50%; 75%; dan 100%.
Jerawat adalah peradangan yang dapat disebabkan oleh bakteri Propionibacterium acnes. Salah satu tanaman yang dapat berpotensi sebagai antibakteri yaitu kelakai (Stenochlaena palustris (Burm.F) Bedd). Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder dan mengetahui aktivitas ekstrak metanol daun kelakai (S. palustris (Burm.F) Bedd) dalam menghambat bakteri P.acnes berdasarkan diameter zona hambat dan kategori hambatnya. Uji skrining fitokimia meliputi alkaloid, flavonoid, saponin, steroid-terpenoid, dan tanin. Metode uji aktivitas antibakteri dengan metode difusi sumuran menggunakan konsentrasi ekstrak 12,5%; 25%; 37,5%; 50%; 75%; dan 100%. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak metanol daun kelakai (S. palustris (Burm.F) Bedd) mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, steroid, dan tanin. Ekstrak metanol daun kelakai (S. palustris (Burm.F) Bedd) memiliki aktivitas antibakteri dalam menghambat P.acnes dengan kategori sedang pada konsentrasi 12,5%; 25%; dan 37,5% dan kategori kuat pada konsentrasi 50%; 75%; dan 100%.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
