Institusion
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari
Author
Nor Liliyana, NL
Subject
S1 Farmasi, STIKES Borneo Lestari
Datestamp
2022-02-15 02:21:57
Abstract :
Potensi tabir surya dinyatakan sebagai Sun Protection Factor (SPF) yang
diukur sebagai efektivitas suatu bahan tabir surya. Salah satu tanaman yang
berpotensi sebagai tabir surya adalah ekstrak metanol daun Binjai (Mangifera
caesia Jack. ex. Wall.) yang telah diketahui memiliki aktivitas antioksidan yang
sangat kuat terhadap radikal DPPH (IC50=6.485ppm) dan metode CUPRAC
(EC50=5.647ppm) karena mengandung kadar total flavonoid yang tinggi
(738,571?gQE/mg). Bentuk sediaan tabir surya dibuat emulgel yang merupakan
sediaan topikal kombinasi emulsi dan gel. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui nilai SPF dari ekstrak metanol daun Binjai dan sediaan emulgel
ekstrak metanol daun Binjai menggunakan Spektrofotometri UV-Vis dan
pengaruh variasi gelling agent terhadap nilai SPF. Ekstrak metanol daun Binjai
dibuat 3 formula dengan variasi gelling agent yaitu karbopol, Na-CMC dan
tragakan. Penentuan nilai SPF dilakukan dengan cara mengukur absorbansi
sampel menggunakan Spektrofotometri UV-Vis dari panjang gelombang 290-320
nm dengan interval 5 nm. Hasil pengukuran nilai SPF pada ekstrak metanol daun
Binjai pada konsentrasi 500, 1000, 1500, 2000, dan 2500 ppm berturut-turut yaitu
21,85;22,71;22,84;22,91;23,01 dan pada emulgel ekstrak metanol daun Binjai
secara berurutan menunjukkan nilai SPF dengan gelling agent
karbopol 0,75% (F1) yaitu 7,72; 15,04; 19,31; 20,19; 21,38, sedangkan dengan
gelling agent Na-CMC 1% (F2) yaitu 5,26; 10,55; 19,36; 20,23; 20,88 dan dengan
gelling agent tragakan 2% (F3) yaitu 13,13; 13,78; 17,21; 17,68; 20,31.
Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa ekstrak metanol daun Binjai
memiliki proteksi ultra sebagai tabir surya dan emulgel gelling agent karbopol
yang paling tinggi nilai SPFnya serta adanya pengaruh nilai SPF ekstrak terhadap
penggunaan gelling agent.