Institusion
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari
Author
Gina Rizki Zanirah, GRZ
Subject
S1 Farmasi, STIKES Borneo Lestari
Datestamp
2022-02-15 03:07:59
Abstract :
Rheumatoid Arthritis (RA) adalah penyakit autoimun yang menyebabkan
terjadinya peradangan kronis pada sendi yang disebabkan oleh sistem imun sendi
yang keliru menyerang jaringan-jaringan tubuh itu sendiri. Umbi bawang dayak
(Eleutherine bulbosa Urb.) mengandung napthoquinonens dan turunannya, seperti
eleutherol, eleutherin, dan isoeleutherol. Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui
senyawa yang terkandung dan mengetahui dosis efektif pada ekstrak etanol 96%
umbi bawang dayak yang memiliki efek sebagai anti RA pada hewan uji tikus
galur wistar model Adjuvant Induced Arthritis (AIA). Ekstrak umbi bawang dayak
diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan etanol 96%, lalu dilakukan
pengujian dengan perlakuan dosis ekstrak 100, 200 dan 400 mg/KgBB dan
metilprednisolon 15 mg/KgBB, induksi yang digunakan Complete Freund?s
Adjuvant (CFA). Sebelum diinduksi hewan uji diukur berat badan, volume udem,
tebal sendi dan skor RA. Pengujian dilakukan selama 21 hari dan diberikan
perlakuan dari hari ke-8 sampai hari ke-21, serta dilakukan pengukuran setiap
hari. Hasil skrining pada ekstrak etanol 96% umbi bawang dayak adalah alkaloid,
flavanoid, fenol, saponin, kuinon, steroid, dan tannin. Ekstrak etanol 96% umbi
bawang dayak memiliki efek sebagai anti RA dengan % penghambatan edema
volume udem dan tebal sendi secara berturut dosis 100, 200, 400 mg/KgBB dan
metilprednisolon 15 mg/KgBB adalah 27,9585% dan 64,9809%, 49,3446% dan
73,8022%, 53,3239% dan 74,1444%, serta 58,4629% dan 74,1825%. Berdasarkan
hasil tersebut maka umbi bawang dayak memiliki dosis efektif sebagai anti RA
pada dosis 200 dan 400 mg/KgBB. Sehingga Ekstrak etanol 96% umbi bawang
dayak bisa digunakan untuk anti RA dengan dosis efektif 200 dan 400 mg/KgBB.