Institusion
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari
Author
Devia Cita Rachman, DCR
Subject
S1 Farmasi, STIKES Borneo Lestari
Datestamp
2022-03-29 03:21:56
Abstract :
Umbi bawang dayak (Eleutherine americana Merr.) secara empiris sudah
digunakan masyarakat lokal untuk mengobati luka dan obat bisul. Oleh karena itu,
dilakukan penelitian menguji aktivitas antimikrobanya terhadap mikroba kulit
yaitu S. aureus Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan
senyawa kimia ekstrak etil asetat umbi bawang dayak, dan daya antibakteri
terhadap S. aureus, dan dengan nilai konsentrasi hambat minimum (KHM) dan
konsentrasi bunuh minimum (KBM). Metode penelitian yang digunakan adalah
sumuran. Uji skrinning fitokimia pada penelitian ini adalah alkaloid, flavonoid,
triterpenoid, tanin dan saponin. Pada hasil pengujian skrining fitokimia
menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat umbi bawang dayak positif mengandung
senyawa alkaloid, flavonoid, triterpenoid. Pengujian KHM dengan metode dilusi
cair didapatkan hasil semua konsentrasi yaitu 0,46875mg/ml, 09375mg/ml,
1,875mg/ml, 3,75mg/ml, 7,5mg/ml, 15mg/ml dan 30mg/ml memiliki hambatan
pada bakteri S. aureus. Dilanjutkan pengujian KBM dengan metode dilusi padat,
hasil dari pengujian KBM digoreskan secara zigzag ke media NA dan didapatkan
hasil pada konsentrasi 15mg/ml dan 30mg/ml memiliki daya bunuh. Kemudian
dilanjutkan pengujian difusi sumuran untuk melihat zona hambat pada konsentrasi
15mg/ml dan 30mg/ml hasil dari pengujian KBM, didapatkan zona hambat
terbaik pada konsentrasi 30mg/ml sebesar19,637mm termasuk kategori sedang,
sedangkan pada konsentrasi 15mg/ml didapatkan sebesar 15,625mm termasuk
kategori lemah.