DETAIL DOCUMENT
THE DECONSTRUCTION OF GENDER STEREOTYPE IN INDONESIAN ENGLISH TEXTBOOK FOR THE ELEVENTH GRADE OF SENIOR HIGH SCHOOL
Total View This Week0
Institusion
Universitas Pendidikan Ganesha
Author
Mihira, Luh Shanti Nilayam
Subject
L Education (General) 
Datestamp
2022-02-20 08:57:06 
Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan: 1) stereotipe gender dalam Buku Ajar Bahasa Inggris Indonesia Kelas XI SMA, 2) dekonstruksi gender dalam Buku Ajar Bahasa Inggris Indonesia Kelas XI SMA. Analisis tekstual oleh McKee (2003) digunakan dan didukung oleh analisis data kualitatif model interaktif oleh Miles, Huberman, dan Saldana (2014). Buku teks bahasa Inggris berjudul “Strong Bullying Now. Berdiri. Speak Up” sebagai subjek penelitian, dan representasi karakter pria dan wanita dalam buku teks bahasa Inggris melalui penggunaan bahasa dan gambar visual sebagai objek penelitian ini. Penelitian ini menggunakan perspektif Feminis oleh Kate Millett untuk mendukung analisis dekonstruksi dan teori Lakoff (1975) dan Coates (1996) untuk menganalisis bias gender dalam penggunaan bahasa. Hasil analysis mengungkapkan bahwa stereotip gender yang terkandung dalam buku teks bahasa Inggris dalam penggunaan bahasa dan representasi visual dan dekonstruksi terindentifikasi dalam beberapa buku teks. Dari aspek kebahasaan, beberapa kategori dipastikan menjadi stereotip gender, yaitu (1) laki-laki dan perempuan dalam percakapan, (2) representasi dalam penetapan ruang, (3) representasi dalam pembagian pekerjaan, (4) representasi oposisi biner, (5) representasi dalam pilihan topik, (6) bahasa defisit, (7) kata ganti yang digunakan untuk karakter pria dan wanita. Dari aspek visual terungkap beberapa kategori, yaitu (1) frekuensi representasi visual karakter pria dan wanita, (2) panjang rambut, (3) warna, (4) pakaian, (5) aktivitas feminim dan maskulin. Sebagai perbandingan, dekonstruksi tersebut adalah (1) dekonstruksi dalam percakapan, (2) dekonstruksi dalam fokus percakapan, (3) dekonstruksi terhadap penetapan ruang, (4) penokohan maskulin dan feminin, (5) representasi karakter pria dan wanita melalui pemilihan topik, (6) Defisit bahasa wanita, (7) yang pertama. Sedangkan untuk dekonstruksi pada citra visual adalah (1) warna, (2) busana, (3) aktivitas maskulin dan feminin. Kesimpulannya, meskipun stereotip gender masih terkandung dalam buku teks bahasa Inggris, dekonstruksi teridentifikasi sebagai upaya untuk mengurangi materi bias gender dalam pendidikan. 
Institution Info

Universitas Pendidikan Ganesha