DETAIL DOCUMENT
EFEKTIFITAS PERENDAMAN INDUK IKAN GUPPY (Poecilia reticulata) MENGGUNAKAN AIR KELAPA DALAM DOSIS BERBEDA TERHADAP JANTANISASI (SEX REVERSAL)
Total View This Week0
Institusion
Universitas Satya Negara Indonesia
Author
RENALDI, MUHAMMAD REZA
Subject
Aquaculture. Fisheries. Angling 
Datestamp
2023-02-10 09:02:20 
Abstract :
Ikan guppy (Poecilia reticulata) merupakan salah satu komuditi ikan hias air tawar yang paling diminati pecinta ikan hias diantara keempat ikan lainnya yaitu ikan arwana, ikan koi, ikan cupang dan ikan rainbow (Utami, 2013). Penampilan morfologi ikan guppy jantan lebih menarik dibandingkan dengan ikan guppy betina, yakni memiliki pola warna tubuh yang beragam dan berwarna cemerlang dibandingkan dengan warna tubuh betina yang cenderung monoton (Zairin. 2002). Salah satu cara yang dapat diterapkan dalam kegiatan produksi ikan jantan yaitu dengan proses pembalikan kelamin (sex reversal) dari betina ke jantan (Jantanisasi). Teknik jantanisasi merupakan salah satu metode untuk mengarahkan kelamin ikan menjadi jantan pada masa diferensiasi kelamin. Ada beberapa penelitian yang terkait tentang perubahan kelamin seperti menggunakan hormon steroid sintesis seperti 17?-metiltestosteron ataupun bahan alami yang bersumber dari hewan dan tanaman. Pemilihan bahan alami sebagai pengganti hormon sintesis harus memenuhi persyaratan keamanan pangan antara lain tidak merusak lingkungan. Oleh sebab itu penggunaan bahan alami seperti Air Kelapa mempunyai potensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan pengganti hormon sintesis. Air kelapa dipilih karena mengandung kalium yang tinggi. Kalium berperan merubah kolestrol yang terdapat dalam semua jaringan tubuh anak ikan menjadi pregnenolon dalam Jantanisasi. Berdasarkan hal tersebut di atas, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui perbandingan dosis terbaik dari perlakuan Kontrol, dosis 20%, 40% dan 60% air kelapa. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui efektifitas konsentrasi air kelapa terhadap induk guppy, 2) menguji perbedaan dosis air kelapa terhadap induk guppy dalam proses jantanisasi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2020 sampai dengan Juni 2020. Bertempat di Laboratoium Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Satya Negara Indonesia. Desain penelitian yang digunakan adalah RAL (Rancangan Acak Lengkap) satu faktor. Data yang diperoleh diuji sidik ragam (ANOVA), apabila hasil yang diperoleh signifikan maka dilanjutkan dengan uji Tukey untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan uji lanjut dengan menggunakan software SPSS versi 22. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Dosis yang paling efektif dalam perendaman induk bunting ikan guppy menggunakan air kelapa adalah dosis 40% karena menghasilkan persentase ikan guppy jantan sebesar 80,90% dibandingkan dengan perlakuan Kontrol yang hanya menghasilkan persentase ikan guppy jantan sebesar 60,33%, 2) Perendaman induk bunting ikan guppy menggunakan air kelapa dengan dosis 20% menghasilkan persentase ikan guppy jantan sebesar 59,48%, sedangkan pada dosis 60% hanya menghasilkan persentase ikan guppy jantan sebesar 49,86%. 
Institution Info

Universitas Satya Negara Indonesia